Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
Rekomendasi Saham Blue Chip - JAKARTA. Dua saham blue chip sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami lonjakan harga karena perang Hamas vs Israel. Apakah dua saham blue chip sektor energi ini masih memiliki prospek bagus untuk investasi?
Saham blue chip adalah saham lapis satu dengan fundamental kuat dan memiliki kapitalisasi pasar besar. Kenaikan harga saham blue chip biasanya terdorong oleh sentimen positif, bukan faktor gorengan.
Di BEI, saham blue chip tergabung dalam Indeks LQ45. Dua saham energi di Indeks LQ45 yang baru-baru ini mengalami lonjakan harga akibat perang Hamas vs Israel adalah saham MEDC dan PGAS.
Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada perdagangan Senin 9 Oktober 2023 ditutup menguat hingga 9,67% ke level Rp 1.475 per saham. Saham Perusahaan migas milik negara, yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga ditutup menguat 2,95% ke level Rp 1.395.
Selain saham blue chip, saham energi lain juga mengalami lonjakan lain. Saham entitas Grup Bakrie, yakni PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga menguat 6,50% ke level Rp 262. Anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Elnusa Tbk (ELSA) juga naik 4,10% ke level Rp 406.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai, konflik Timur Tengah memang menjadi sentimen utama kenaikan harga minyak pada hari ini (9/10) yang sudah menyentuh level sekitar US$ 85 per barel.
Secara historis, harga minyak akan melonjak seiring dengan eskalasi tensi geopolitik, khususnya wilayah yang memiliki pengaruh besar pada pasar minyak seperti di Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Sebelum Tahun 2023 Berakhir, Analis Rekomendasi Akumulasi Saham 5 Blue Chip Ini
Menurut Felix, pergerakan harga minyak dan gas dalam jangka pendek masih dapat meningkat seiring panasnya tensi geopolitik mulai dari deklarasi perang oleh Israel, pernyataan bantuan militer dari AS, dan adanya laporan jika Iran terlibat dalam serangan Hamas pada akhir pekan lalu.
Selain itu, pekan ini OPEC+ juga menegaskan masih akan mengurangi produksi minyaknya secara sukarela sekitar 1,5 juta barel per hari (bph). Adanya aksi refilling cadangan minyak strategis alias Strategic Petroleum Reserve (SP) Amerika Serikat yang juga turut mendorong kenaikan harga migas.
Felix menyarankan Buy saham MEDC pada target harga sebesar Rp 1.700 per saham.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman mengharapkan kinerja MEDC jauh lebih baik pada semester kedua 2023. Optimisme itu karena melihat pergerakan harga minyak yang kian panas.
Arief merekomendasikan Buy saham MEDC dengan target harga sebesar Rp 2.100 per saham.
Itulah rekomendasi saham blue chip sektor energi yang mengalami lonjakan harga akibat perang Hamas vs Israel. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham blue chip di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News