Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Keputusan ini diambil berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-4271/DIR/1123 tanggal 15 November 2023 perihal Penundaan Pembayaran Bunga Ke-18 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B (WSKT03BCN4).
Selain itu, dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek WKST di Seluruh Pasar.
Penghentian perdagangan terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 16 November 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
“Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” ujar Bursa dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/11).
Baca Juga: BEI Kembali Suspensi Saham Waskita Karya (WSKT)
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, WSKT akan terus mendapatkan proyek-proyek pemerintah dan dilihat sudah mendapatkan kontrak.
“Sehingga, tinggal realisasinya saja agar bisa meningkatkan keuntungan atau tidak, cashflow mencukupi atau harus ada setoran saham dan dapat pinjaman dari bank BUMN,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (16/11).
Menurut Budi, suku bunga The Fed tahun depan diperkirakan tidak menurun drastis dan kemungkinan rupiah akan sedikit menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dampak dua perang yang sedang berlangsung juga membuat perekonomian global dan domestik masih landai.
“Hal itu juga membuat harga komoditi andalan ekspor Indonesia juga belum menunjukkan perbaikan,” ungkapnya.
Restrukturisasi utang dan penundaan pembayaran kewajiban yang menyebabkan beban bunga dan utang WSKT menurun hanya membantu menahan cashflow Perseroan.
“Namun, perbaikan dan perombakan sistem kerja, bisnis model, dan investasi yang jangka panjang harus dipikirkan ulang,” paparnya.
Baca Juga: Kinerja Emiten Konstruksi Kuartal III 2023 Beragam, Simak Rekomendasi Sahamnya
Mengingat bisnis utama BUMN Karya adalah jasa konstruksi, Budi melihat, tidak cocok para emiten tersebut ikut memiliki proyek-proyek yang return dalam jangka panjang.
“Walaupun godaannya banyak, lebih baik fokus dalam memperlancar cashflow,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News