kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga CPO Naik 9,74% Sebulan Terakhir, Begini Dampaknya pada Kinerja Emiten Sawit


Minggu, 20 Oktober 2024 / 17:39 WIB
Harga CPO Naik 9,74% Sebulan Terakhir, Begini Dampaknya pada Kinerja Emiten Sawit
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kota Bengkulu, Bengkulu, Kamis (10/10/2024). Sejumlah emiten kelapa sawit optimistis bahwa kinerja mereka akan mendapatkan dampak positif dari kenaikan harga ini.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit (CPO) terus mengalami kenaikan. Sejumlah emiten optimistis bahwa kinerja mereka akan mendapatkan dampak positif dari kenaikan harga ini.

Berdasarkan informasi dari Trading Economics, harga CPO meningkat 9,74% dalam sebulan terakhir menjadi MYR 4.257 per ton, meskipun mengalami penurunan 2,14% dalam sepekan terakhir.

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menyatakan bahwa perusahaan akan memanfaatkan momentum kenaikan harga CPO untuk meningkatkan kinerja. Head of Investor Relation SGRO, Stefanus Darmagiri, mengatakan, salah satu langkah yang diambil adalah mengoptimalkan produksi dan penjualan CPO.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Fokus Replanting Sawit, Tengok Rekomendasi Sahamnya

“Dengan harga CPO yang telah mengalami kenaikan pada saat ini, kami melihat bahwa indikasi harga rata-rata CPO pada kuartal III 2024 akan lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” ujarnya kepada KONTAN.

Namun, SGRO belum mengungkapkan jumlah produksi CPO dan TBS saat ini. Stefanus menjelaskan bahwa dampak El-Nino yang terjadi pada semester II 2023 menyebabkan puncak panen produksi CPO diperkirakan baru akan terjadi pada awal kuartal IV 2024, sekitar bulan Oktober dan November. 

“Namun, kami berharap bahwa produksi TBS SGRO pada semester II 2024 akan lebih baik jika dibandingkan dengan semester I 2024, dengan puncak panen yang diharapkan terjadi pada kuartal IV,” tuturnya.

Baca Juga: Strategi ESG dari TAPG: Memangkas Emisi dengan Biokokas dan Taman Kehati

Untuk menjaga kinerja produksi dan penjualan pada tahun 2024 dan 2025, SGRO akan terus fokus pada peningkatan produktivitas melalui kegiatan intensifikasi yang telah dilakukan sebelumnya. 

“Misalnya, seperti mekanisasi, sistem manajemen air, peningkatan infrastruktur, dan digitalisasi untuk meningkatkan pemantauan, efektivitas produksi, dan efisiensi kerja di kebun,” ungkapnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×