kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Harga CPO Masih dalam Tren Pelemahan


Minggu, 21 Mei 2023 / 23:27 WIB
Harga CPO Masih dalam Tren Pelemahan
ILUSTRASI. CPO


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) menguat pada perdagangan, Jumat (19/5) ke level MYR 3.472/ton dari hari sebelumnya di level MYR 3.392/ton. Meski begitu, tren harga CPO dinilai masih dalam tren penurunan.

Berdasarkan data tradingnews.com, harga CPO masih terus tertekan selama sepekan terakhir dengan penurunan 4,58%. Dalam sebulan terakhir juga tercatat turun 6,05% dan dari awal tahun melorot 43,02%.

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan bahwa tren harga CPO masih tertekan. "Masih melemah oleh faktor klasik, permintaan yang lemah dan pasokan yang melimpah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/5).

Dijelaskan, penyerapan CPO untuk bisodiesel di Indonesia masih rendah disebabkan oleh turunnya harga minyak mentah dunia. Hal ini menyebabkan perang harga antara Malaysia dengan Indonesia.

Baca Juga: Bursa Ekspor CPO Segera Meluncur, Bappebti Berharap Bisa Terbentuk Referensi Harga

Founder Traderindo.com Wahyu Triwibowo Laksono juga menambahkan bahwa selain supply and demand, penyebab lesunya harga CPO terkait ancaman resesi global dan arus balik dolar AS dipicu kelangkaan likuiditas sehingga komoditas melemah.

Lalu, penurunan harga minyak mentah akan membuat penggunaan biodiesel menjadi lebih kurang kompetitif.

"CPO yang merupakan bahan baku pembuatan biodiesel bisa menjadi substitusi minyak mentah sehingga ketika harga minyak mentah turun, harga CPO juga ikut turun," jelasnya.

Di sisi lain, Wahyu berpendapat masih ada katalis pendorong prospek CPO ke depan. Ekspor dari Malaysia selama periode 1-15 Mei naik yang memberikan beberapa dukungan ke pasar.

India, pembeli minyak nabati terbesar memangkas harga dasar impor minyak sawit mentah dan minyak kedelai yang dapat menyebabkan potensi peningkatan permintaan.

Selain itu, Lukman melihat prospek harga CPO bisa didorong dari perbaikan ekonomi China. "China belakangan ini dikhawatirkan tidak akan mencapai target pertumbuhan 5%, tetapi apabila pertumbuhan ekonomi China bisa membaik, harga CPO pun bisa naik," sambungnya.

Baca Juga: Bursa Ekspor CPO Ditargetkan Meluncur Juni 2023

Lukman memprediksi harga CPO di akhir tahun berada pada rentang MYR 3.000/ton - MYR 3.100/ton. Sementara Wahyu memperkirakan CPO akan berada pada rentang MYR 3.400/ton - MYR 4.000/ton dengan konsolidasi area di MYR 3.700/ton. Sementara untuk semester II diprediksi pada rentang MYR 3.000/ton - MYR 4.500/ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×