kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.745.000   4.000   0,23%
  • USD/IDR 16.430   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.223   -248,56   -3,84%
  • KOMPAS100 896   -33,02   -3,55%
  • LQ45 709   -20,34   -2,79%
  • ISSI 194   -8,31   -4,11%
  • IDX30 370   -9,39   -2,47%
  • IDXHIDIV20 444   -10,12   -2,23%
  • IDX80 103   -3,04   -2,87%
  • IDXV30 107   -2,26   -2,07%
  • IDXQ30 121   -3,14   -2,53%

Harga CPO Diproyeksi Naik ke RM 4.500 Per Ton di 2025, Cek Rekomendasi Saham DSNG


Selasa, 18 Maret 2025 / 19:12 WIB
Harga CPO Diproyeksi Naik ke RM 4.500 Per Ton di 2025, Cek Rekomendasi Saham DSNG
ILUSTRASI. Kinerja PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berpotensi didukung oleh kenaikan harga minyak sawit hingga RM 4.500 per ton di 2025.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berpotensi didukung oleh kenaikan harga minyak sawit hingga RM 4.500 per ton di 2025. Kemampuan DSNG mempertahankan pasokan pupuk kian membuka peluang pertumbuhan.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa memperkirakan, adanya pemulihan produksi DSNG pada tahun fiskal 2025, didukung oleh laporan Data satelit pemantau cuaca dan panas bumi (NOAA) yang menunjukkan kondisi cuaca normal sejak Mei 2024. Ini seharusnya mendorong peningkatan yield TBS.

Namun demikian, Ciptadana Sekuritas tetap berhati-hati karena data NOAA menunjukkan bahwa suhu telah menurun selama dua bulan terakhir, yang menandakan potensi dimulainya La Niña yang lemah.

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Catatkan Laba Rp1,1 Triliun di 2024, Tumbuh 35,6% YoY

Adapun produksi tandan buah segar (TBS) DSNG tercatat naik 9,0% qoq menjadi 555 ribu ton pada kuartal keempat 2024, meskipun tetap tertekan 12,3% secara tahunan. Sejalan dengan volume TBS yang lebih tinggi, produksi CPO meningkat 11,4% qoq menjadi 161 ribu ton tetapi turun 14,5% yoy.

Di sepanjang tahun ini hingga awal Maret, produksi TBS DSNG turun 7,1% yoy menjadi 2,11 juta ton, sementara produksi CPO turun 9,1%yoy menjadi 602.000 ton, terutama karena dampak buruk El Nino dari akhir 2023 hingga awal 2024.

Di lain sisi, Yasmin menuturkan, pemulihan produksi yang melambat dapat mendukung harga CPO. Pada Desember 2024, persediaan CPO Malaysia turun 25,4% yoy menjadi 1,71 juta ton, mendukung kenaikan harga CPO global sebesar 10,4% YoY menjadi rata-rata RM 4.230 per ton pada 2024.

Sejalan dengan harga CPO global yang lebih tinggi, harga jual rata-rata CPO DSNG naik 12,3% YoY menjadi Rp 12,8 juta per ton, sementara harga jual rata-rata minyak inti sawit (PKO) melonjak 37,3% yoy menjadi Rp 17,8 juta per ton.

Yasmin memproyeksi, harga CPO global akan mempertahankan momentum kenaikannya pada tahun 2025, dengan rata-rata RM 4.500 per ton, yang mencerminkan kenaikan sebesar 6,4% secara tahunan. Prakiraan ini didukung oleh persediaan CPO Malaysia yang terus ketat, yang turun 21,8% yoy menjadi 1,58 juta ton pada Januari 2025, level terendah sejak April 2023 (1,50 juta ton).

"Selain itu, dampak curah hujan lebat selama Januari – Februari dapat mengganggu penyerbukan kelapa sawit dan semakin membatasi produksi dalam waktu dekat. Keterbatasan pasokan dapat mendorong harga CPO naik," ungkap Yasmin dalam riset 7 Maret 2025.

Di tahun lalu, kinerja DSNG tumbuh didorong oleh harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP) yang lebih tinggi. Selama 2024, pendapatan secara umum naik 6,5% yoy menjadi Rp10,12 triliun, didukung oleh ASP yang lebih tinggi, meskipun produksi CPO turun 9,1% YoY.

Di samping itu, penurunan harga pupuk membantu menahan biaya produksi, yang menyebabkan kenaikan COGS hanya 2,1% yoy. Hasilnya, profitabilitas DSNG membaik, dengan GPM/OPM meningkat masing-masing menjadi 29,7%/20,0%, dari 26,6%/16,4% pada tahun 2023. Pengurangan biaya non-operasional turut semakin mendukung laba bersih DSNG yang naik 36,0% yoy menjadi Rp1,14 triliun di 2024.

Baca Juga: Kinerja Dharma Satya Nusantara (DSNG) Diproyeksi Positif, Begini Rekomendasi Sahamnya

Namun meskipun pendapatan tahun 2024 di atas ekspektasi, Ciptadana Sekuritas merevisi ke bawah estimasi pendapatan DSNG di taun 2025-2026 karena produksi yang diantisipasi lemah. Sisi positifnya, DSNG telah mengamankan pengadaan pupuknya untuk tahun ini dengan kenaikan harga hanya 5%, yang membantu menahan COGS.

Hanya saja, perlu diketahui bahwa stabilitas biaya ini tidak mungkin sepenuhnya mengimbangi dampak produksi yang lebih lemah. Dengan demikian, kondisi ini memperkuat penilain lebih konservatif terhadap DSNG.

Direktur Reliance Sekuritas Reza Priyambada melihat, DSNG masih membukukan kinerja positif yang terlihat dari pendapatan dan laba kompak mengalami peningkatan pada tahun 2024. Ke depan, strategi DSNG dalam memperluas pangsa pasar di industri sawit akan menjadi penentu kinerja perusahaan.

"Nantinya kita akan lihat seberapa besar kemampuan DSNG dalam meningkatkan pangsa pasar di industri sawit ini dengan memanfaatkan sentimen yang ada seiring mulai meningkatnya harga CPO," kata Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (18/3).

Berdasarkan laporan keuangan 2024, DSNG mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun 2024, meningkat sebesar 35,6% yoy. Peningkatan laba ini didorong oleh pertumbuhan penjualan DSNG sebesar 6,5% yoy menjadi Rp 10,1 triliun.

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raih Laba Rp 868 Miliar Hingga Kuartal III-2024

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta, masih wait and see terhadap emiten sawit termasuk DSNG karena permintaan sawit di pasar domestik belum tercipta di tengah kenaikan harga CPO global. Namun yang jelas, kenaikan harga CPO semestinya bertranslasi positif bagi kinerja emiten sawit seperti DSNG.

"Naiknya harga CPO bisa berkorelasi pada harga jual (ASP) produk sawit DSNG dan akhirnya mendorong pertumbuhan top line dan bottom line," imbuh Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (18/3).

Selain itu, kebijakan biodiesel B40 dari pemerintah diharapkan meningkatkan penjualan CPO tanah air yang bisa berdampak pada penyerapan produk sawit DSNG. Pemerintah juga berniat kembali mengerek penggunaan biodesel di tahun 2025 menjadi B50 pada 2026.

Hanya saja, Nafan masih wait and see terhadap DNSG. Terlebih lagi, kondisi pasar saham domestik tengah anjlok parah dengan penurunan IHSG dalam sehari ini hampir 6%, Selasa (18/3).

Sementara itu, Reza menyarankan buy untuk DSNG dengan target harga sebesar Rp 850 per saham. Yasmin juga mempertahankan rekomendasi buy untuk DSNG, namun dengan target harga direvisi lebih rendah menjadi Rp 960 per saham.

Selanjutnya: Masih Terjadi Fenomena Makan Tabungan, Simpanan Masyarakat Kecil di Perbankan Susut

Menarik Dibaca: Kota Jogja Dominan Cerah Besok, Begini Ramalan Cuaca Wilayah DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×