Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Saham-saham China pun mengalami reli terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir pada hari Selasa (6/2). Pemulihan saham China terjadi setelah Beijing meningkatkan upayanya untuk menopang pasar saham yang sedang lesu, yang mengalami tahun 2023 yang buruk dan menjadi yang berkinerja terburuk di dunia sepanjang tahun ini.
Sementara, menurut laporan CoinShares, produk investasi BTC mencatat peningkatan dari seluruh arus masuk pada Rabu (7/2). Bitcoin menerima arus masuk sebesar US$ 703 juta, sehingga total aset global yang dikelola menjadi US$ 53 miliar.
Penting untuk dicatat bahwa produk investasi BTC menghadapi arus keluar lebih dari $500 juta pada akhir Januari, dan hal ini serta penjualan GBTC yang agresif mungkin berperan dalam koreksi pasar.
Adapun Fyqieh menganalisis, jika BTC bergerak di kisaran US$ 43.100 bertengger di MA-50, dan mampu bertahan di level tersebut, maka potensi menuju ke resistance US$ 44.500. Sementara jika kembali turun di bawah MA-50, maka berpotensi bergerak sideways di antara US$ 42.000 - US$ 43.000.
Dalam jangka panjang, Fyqieh juga merasa positif tentang masa depan Bitcoin. Pengendalian inflasi dan peristiwa halving yang akan datang sebagai faktor yang meningkatkan kepercayaan pasar. Menurutnya, semangat tahun Naga Kayu dapat membawa pasar kripto ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Bitcoin diharapkan mengalami perkembangan signifikan, didorong oleh optimisme pasar dan situasi makroekonomi yang bersiap untuk menghadapi perubahan signifikan, dengan harapan kebangkitan di paruh kedua tahun. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar, yang disamakan dengan menaiki seekor naga yang penuh dengan kejutan," tutup Fyqieh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News