kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara terus naik, simak rekomendasi saham Adaro Energy (ADRO)


Kamis, 29 Juli 2021 / 08:30 WIB
Harga batubara terus naik, simak rekomendasi saham Adaro Energy (ADRO)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara global terus meroket. Para analis pun melihat prospek sejumlah perusahaan batubara masih bisa meningkat, tak terkecuali PT Adaro Energy (ADRO). 

Mengutip Bloomberg, Selasa (27/7), harga batubara  kontrak pengiriman Oktober 2021 di Ice Newcastle, Selasa (27/7) naik 0,68% ke US$ 141,00 per metrik ton. Bahkan, pada pekan lalu, harga batubara sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$ 143 per metrik ton. 

Walau harga batubara cenderung menguat sejak awal tahun ini, ternyata kinerja ADRO di kuartal I-2021 kurang mantap. Mengingat pendapatan perusahaan turun 7,8% secara year on year (yoy) menjadi US$ 692 juta. Sementara itu, laba bersih perusahaan pun turun 27% yoy ke US$ 72 juta. 

Meski kinerja ADRO di tiga bulan pertama tahun ini turun, Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan, tren kenaikan harga batubara akan terefleksi pada kinerja keuangan perusahaan yang diproyeksikan tumbuh positif di tahun ini. 

"Dalam jangka pendek harga saham ADRO juga berpotensi rebound di tengah kenaikan harga batubara yang kini belum terefleksi pada pertumbuhan harga saham," kata dia, Rabu (28/7). 

Baca Juga: Simak strategi Adaro Energy (ADRO) hadapi volatilitas sektor batubara

Senada, Andrey Wijaya, Analis RHB Sekuritas dalam risetnya, juga meningkatkan proyeksi pendapatan ADRO di 2021 sebesar 10%. Dia pun mengerek average selling price (ASP) ADRO di tahun ini sebesar 27% yoy. 

Padahal sepanjang kuartal I-2021, ASP ADRO baru naik 9% yoy. Proyeksi yang meningkat tersebut didasarkan pada faktor tren kenaikan harga batubara. 

Andrey bilang, harga batubara dalam tren naik karena pasokan batubara dari China turun usai penghentian sementara produksi batubara di Negeri Tirai Bambu itu. Di sisi lain, curah hujan yang tinggi di China juga menekan produksi batubara global. 

Musim hujan juga terjadi di Indonesia dan menekan produksi Adaro hingga kuartal II-2021. Namun, manajemen ADRO mengatakan optimis tetap dapat mencapai target produksi tahun ini. 

"Kekurangan pasokan batubara di China menjadi faktor kuat harga batubara tetap berada pada level tinggi, dengan rata-rata di US$ 98,45 per ton hingga sebelum awal kuartal IV-2021," jelas Andrey. 

Selain itu, permintaan listrik tenaga batubara juga diperkirakan terus naik seiring pemulihan ekonomi global. 

Serupa, Sukarno Alatas, Analis Kiwoom Sekuritas juga menyebut ADRO memiliki kesempatan untuk meningkatkan pasar ekspor seiring pemulihan ekonomi global di tengah pasokan batubara yang tetrekan.  

"Permintaan batubara dari Korea Selatan dan Jepang melonjak sementara produksi batubara tertekan karena kecelakaan pertambangan di China dan hujan lebat di Indonesia, serta gangguan di Kolombia," kata Sukarno dalam risetnya. 

Andrey menambahkan, sentimen positif bagi prospek kinerja ADRO juga datang dari berbagai diversifikasi bisnis yang ADRO punya. Salah satunya, pada awal Juli, ADRO bekerjasama dengan Australia Fortescue Metals Group untuk mengembangkan green amonia sebagai bahan bakar alternatif alat berat. 

Baca Juga: Harga batubara lanjutkan tren positif, ini rekomendasi analis untuk saham ADRO

"Aksi tersebut bisa memperkaya portofolio diversifikasi perusahaan disamping pembangkit listrik, penambangan batubara kokas dan studi kelayakan produk batubara hilir," tegas dia.

Andrey pun merekomendasikan beli ADRO dengan target harga di Rp 1.675 per saham. Setali tiga uang, Catherina juga merekomendasikan beli ADRO dengan target harga Rp 1.450 per saham. 

Menurut Catherina saham ADRO menarik karena memiliki dividen yield yang cukup tinggi dan perusahaan ini menyadari kepentingan faktor ESG. 

Kompak, Timothy Handerson, Analis Indo Premier Sekuritas juga menyarankan beli dan memasang target harga Adaro di level Rp 1.850 per saham.

Selanjutnya: Sudah turun 0,14%, IHSG diproyeksi melanjutkan pelemahan Kamis besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×