Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain itu, permintaan listrik tenaga batubara juga diperkirakan terus naik seiring pemulihan ekonomi global.
Serupa, Sukarno Alatas, Analis Kiwoom Sekuritas juga menyebut ADRO memiliki kesempatan untuk meningkatkan pasar ekspor seiring pemulihan ekonomi global di tengah pasokan batubara yang tetrekan.
"Permintaan batubara dari Korea Selatan dan Jepang melonjak sementara produksi batubara tertekan karena kecelakaan pertambangan di China dan hujan lebat di Indonesia, serta gangguan di Kolombia," kata Sukarno dalam risetnya.
Andrey menambahkan, sentimen positif bagi prospek kinerja ADRO juga datang dari berbagai diversifikasi bisnis yang ADRO punya. Salah satunya, pada awal Juli, ADRO bekerjasama dengan Australia Fortescue Metals Group untuk mengembangkan green amonia sebagai bahan bakar alternatif alat berat.
Baca Juga: Harga batubara lanjutkan tren positif, ini rekomendasi analis untuk saham ADRO
"Aksi tersebut bisa memperkaya portofolio diversifikasi perusahaan disamping pembangkit listrik, penambangan batubara kokas dan studi kelayakan produk batubara hilir," tegas dia.
Andrey pun merekomendasikan beli ADRO dengan target harga di Rp 1.675 per saham. Setali tiga uang, Catherina juga merekomendasikan beli ADRO dengan target harga Rp 1.450 per saham.
Menurut Catherina saham ADRO menarik karena memiliki dividen yield yang cukup tinggi dan perusahaan ini menyadari kepentingan faktor ESG.
Kompak, Timothy Handerson, Analis Indo Premier Sekuritas juga menyarankan beli dan memasang target harga Adaro di level Rp 1.850 per saham.
Selanjutnya: Sudah turun 0,14%, IHSG diproyeksi melanjutkan pelemahan Kamis besok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News