kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Aset Kripto Diprediksi Kembali Mendaki di Kuartal IV-2023


Rabu, 27 September 2023 / 12:27 WIB
Harga Aset Kripto Diprediksi Kembali Mendaki di Kuartal IV-2023
ILUSTRASI. Uang kripto. Harga sejumlah aset kripto terpantau masih berada di zona merah pada akhir kuartal ketiga 2023.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah aset kripto terpantau masih berada di zona merah pada akhir kuartal ketiga 2023. Crypto Analyst Reku Afid Sugiono memprediksi pasar kripto bisa kembali hijau pada kuartal IV diantaranya karena sentimen Halving Bitcoin 2024.

Berdasarkan Coinmarketcap, Rabu pagi (27/9/2023), harga Bitcoin (BTC) melemah 3,72% dalam sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level US$ 26,300 per koin atau setara Rp 406,3 juta (asumsi kurs Rp 15.499 per dolar AS).

Sementara Ethereum (ETH) melemah 3,02% sepekan, berada di level Rp 24,6 juta per koin. Selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali memerah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 2,20% sepekan, sehingga membuat BNB di level harga Rp 3,2 juta per koin.

Afid mengamati, kondisi ini bukan hanya terjadi di pasar kripto, namun juga di pasar saham secara global. S&P 500 dalam satu pekan terakhir mengalami penurunan 2.43%. Penurunan serupa juga dialami oleh NASDAQ sebesar 4.63%,.

Sementara di pasar kripto, keputusan The Fed terkait suku bunga juga ikut mempengaruhi. Walaupun The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap di level 5,25%-5,50% persen, masih ada potensi kenaikan suku bunga di tahun ini.

“Jika keputusan itu terjadi, pasar kripto perlu bersiap mengalami fase bearish jangka pendek,” kata Afid dalam siaran pers, Rabu (27/9).

Baca Juga: Akumulasi Bitcoin Masih Berlanjut di Tengah Ketidakpastian Pasar

Harga Bitcoin juga sangat dipengaruhi spekulasi seputar ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) di sepanjang tahun 2023 ini.

Afid mencermati, tren pelemahan di bulan September ini memang sudah terjadi di pasar kripto sejak empat tahun terakhir. Di sisi lain, analisa historis juga menunjukkan bahwa ada potensi penguatan pasar di kuartal-IV.

Secara historis, Bitcoin menghasilkan return positif pada kuartal keempat dan itu dapat membatasi tekanan jual investor. Hal ini terlihat pada kuartal IV tahun 2013 hingga 2022, pasar kripto mengalami kenaikan dengan rata-rata 22,35% di bulan September dan 50,61% di bulan Oktober.

“Walaupun demikian, kita masih perlu melihat kondisi pasar kedepannya,” tegas Afid.

Afid melihat, adanya potensi penguatan BTC di kuartal terakhir bisa menjadi peluang positif bagi investor jangka menengah. Lihat saja Bitcoin saat ini 70% investornya merupakan investor jangka menengah hingga panjang dengan periode penyimpanan selama lebih dari 115 hari atau sekitar 5 bulan, berdasarkan laporan Glassnode.

“Mengingat halving Bitcoin yang diproyeksi terjadi di bulan April tahun 2024 mendatang, investor masih memiliki waktu untuk menumbuhkan asetnya hingga momen empat tahunan itu tiba,” tambah Afid.

Selain dari analisa historis dan proyeksi halving, sentimen lain yang berpotensi menjadi katalis pemulihan Bitcoin adalah keputusan MicroStrategy, sebuah perusahaan publik global, yang baru-baru ini mengakumulasi Bitcoin sebesar 5,445 token dengan harga sekitar US$ 147,3 juta.

Menurut Afid, sentimen dari Microstrategy menumbuhkan optimisme pasar terhadap Bitcoin yang juga berpotensi untuk meningkatkan kepercayaan publik untuk tetap menginvestasikan dananya ke Bitcoin dan tidak terkecuali di aset kripto lainnya. Namun, investor tetap dihimbau untuk bijak mengalokasikan dana investasinya dalam kondisi seperti saat ini.

“Tetap gunakan uang dingin dalam berinvestasi sambil memantau kondisi pasar. Investor juga bisa memanfaatkan strategi menabung rutin atau Dollar Cost Averaging (DCA) agar konsisten berinvestasi,” imbuh Afid.

Afid menambahkan, investor jangka menengah dan panjang juga bisa memanfaatkan staking sebagai upaya untuk mendapatkan pendapatan pasif. Staking merupakan alternatif berinvestasi selain holding aset kripto.

Dengan melakukan staking, investor memungkinkan untuk mendapatkan pendapatan pasif berupa rewards atas kontribusinya mengembangkan teknologi blockchain. Saat ini, Reku menyediakan enam (6) aset kripto yang bisa di-staking dengan potensi rewards hingga 12,5% per tahun.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Tertahan, Bagaimana Prospeknya ke Depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×