Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto punya kecenderungan menguat di semester kedua 2023. Momentum halving bitcoin 2024 yang terjadi setiap empat tahun sekali akan menjadi katalis positif.
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis mengatakan, perkembangan industri kripto tergantung dari gerak harga Bitcoin (BTC) yang sudah mirip layaknya indeks. Ketika harga BTC melonjak, maka alternative coin (altcoin) biasanya juga ikut naik.
Oleh karena itu, momentum halving bitcoin di tahun depan bisa menjadi perhatian. Secara historis, harga bitcoin terus bergerak naik 6 bulan menjelang halving dilakukan.
Halving Bitcoin bertujuan untuk membatasi produksi bitcoin yang baru dengan cara memotong hadiah kepada penambang (miners) menjadi setengah dari nilai reward sebelumnya. Dengan melakukan halving, maka dapat mengurangi laju penambahan koin baru dan menurunkan pasokan BTC yang beredar.
Baca Juga: Transaksi Kripto Bisa Lebih Aman Setelah Bursa Kripto Meluncur
Yudho menuturkan, tahun ini memang industri kripto sudah mendapatkan banyak sentimen seperti AS mulai menghentikan kebijakan suku bunga agresif dan juga beberapa perkembangan dari pasar Bitcoin itu sendiri seperti kehadiran produk ETF.
Hanya saja, patut diwaspadai langkah US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS). Sedikit perubahan saja dari SEC, sangat berdampak bagi gerak harga kripto.
“Seharusnya kalau tidak ada aneh-aneh, pasti harga bakal naik,” ujar Yudho, Rabu (9/8).
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal menambahkan, harga bitcoin biasanya akan terus berangsur naik menjelang halving. Bahkan, saat ini sebenarnya harga BTC sudah naik dua kali lipat dibandingkan harga di akhir tahun 2022. Bitcoin mencatat peningkatan harga sekitar 83,75% secara year to date (YtD) hingga akhir Juni 2023 menjadi US$ 30.390,91 per koin.
“Jadi kalau ada yang beli saat Desember sudah sangat lumayan. Ke depannya, kami sangat bullish terhadap bitcoin bakal naik lagi,” kata Iqbal dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Tokocrypto Memimpin Pasar Kripto di Indonesia
Menurut Iqbal, pertumbuhan aset kripto di Indonesia sendiri tergolong pesat. Hal itu tercermin dari antusiasme investor dan tata Kelola yang lebih baik untuk industri kripto.
Berdasarkan data Bappebti, total investor kripto di Indonesia mencapai 17.54 juta orang hingga Juni 2023. Jumlah tersebut terus bertambah dari Juni 2022 yang sebanyak 15.1 juta investor.
Pelaku usaha juga antusias yang terlihat dari Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) berjumlah 30 exchange untuk bergabung dalam bursa kripto. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan perusahaan exchange negara lain yang rata-rata hanya sekitar 5-6 perusahaan di suatu negara.
Selain itu, pemangku kepentingan terus memperketat pengawasan melalui pembentukan UUP2SK hingga membentuk bursa kripto sebagai pengawas transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News