Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, kewaspadaan terhadap musim hujan masih terus berlanjut. Di India, pembeli utama minyak sawit memangkas pembelian untuk pengiriman bulan Desember 2023 dan Januari 2024.
Pemangkasan ini disebabkan oleh kenaikan harga dan perusahaan penyulingan menghadapi margin negatif setelah melakukan impor besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir.
Tingginya kurs dolar AS serta pertumbuhan ekonomi global yang belum membaik menjadi pengaruh utama dari lemahnya permintaan. "Kondisi ini akan membaik, jika inflasi global perlahan turun dan stabil kembali," ucap Sutopo.
Sutopo mencatat, sejak awal tahun 2023, harga batubara sudah turun US$ 282 per ton atau 69,78%. Sementara harga CPO sudah turun RM 266 per ton atau 6,37% year to date (ytd).
Baca Juga: KISI AM Tambah Produk Reksadana ETF, Bidik Investor Global
Ia memperkirakan, batubara akan diperdagangkan pada US$ 128,06 per ton pada awal tahun depan. Sementara CPO berpotensi diperdagangkan pada RM 4.037,92 per ton pada awal 2024.
Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong menambahkan, faktor yang mendukung harga batubara dan CPO ke depannya adalah harapan pada pemulihan ekonomi global tahun depan. Batubara juga masih akan tergantung pada harga energi global, terutama minyak mentah dunia yang sangat dikontrol ketat oleh OPEC+.
Permintaan yang lemah diharapkan akan membaik memasuki 2024. Harga batubara diprediksi berada di kisaran US$ 130-US$ 140 per ton pada awal 2024, sedangkan CPO di RM 3.800-RM 4.000 per ton.
Untuk sisa tahun 2023, Lukman melihat kedua komoditas ini sebenarnya masih akan tertekan hingga akhir tahun. Ia memperkirakan, harga batubara akan berkisar di US$ 115-US$ 125, sementara CPO di RM 3.650-RM 3.800.
Baca Juga: Ekspor Batubara Indonesia Pengaruhi Pembiayaan Alat Berat Perusahaan Multifinance
Lukman menyampaikan, bagi investor yang belum masuk, masih ada potensi koreksi di kisaran harga tersebut.
"Ada baiknya melakukan posisi yang long term karena saya cukup optimistis apabila tahun depan harga kedua komoditas akan naik cukup tinggi di tengah pemulihan ekonomi global," ungkap Lukman.
Meskipun begitu, harga saat ini, terutama batubara sebenarnya sudah cukup menarik. Mengingat, harga di awal tahun 2023 masih di atas US$ 400 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News