kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Grup Trakindo jadi pemegang saham mayoritas ABMM, begini bentuk sinerginya


Kamis, 25 November 2021 / 10:36 WIB
Grup Trakindo jadi pemegang saham mayoritas ABMM, begini bentuk sinerginya
ILUSTRASI. Area Tambang Batubara ABM Investama di Kalimantan Selatan-


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

Kilas balik, pada akhir Oktober 2021, anak usaha ABMM yakni PT Cipta Kridatama kembali meraih kontrak kerjasama jasa pertambangan terbarunya dengan PT Borneo Indobara, yang merupakan anak usaha dari PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).

Penandatanganan kontrak kerja sama antara Cipta Kridatama dan Borneo Indobara berdurasi sampai dengan tahun 2025.

Baca Juga: Transaksi Pindah Kantong Saham ABMM Ala Keluarga Hamami, Nilai Rp 1,20 Triliun

Kontrak ini merupakan lanjutan dari kerja sama yang terjalin antara Grup ABM dan GEMS sejak proyek di PT Kuansing Inti Makmur, PT Karya Cemerlang Persada, PT Bungo Bara Utama, dan PT Bungo Bara Makmur (KIM Grup).

Lokasi pertambangan Borneo Indobara terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam kontrak kerja sama tersebut, Cipta Kridatama akan melakukan penambangan untuk pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) dengan total produksi mencapai 84 juta bank cubic meter (bcm) sampai dengan Desember 2025.

Terima pinjaman dari bank pelat merah

ABMM telah menerima pencairan fasilitas kredit dari dua bank miliki Negara, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kedua emiten perbankan ini memberi fasilitas pinjaman senilai US$ 100 juta

ABMM menerima kredit ini pada Jumat (19/11). Dalam keterangannya di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/11), Sekretaris Perusahaan ABMM Rindra Donovan mengatakan, penerimaan pinjaman ini menyebabkan perubahan kewajiban pembayaran keuangan ABMM.

Baca Juga: Simak prospek bisnis ABM Investama (ABMM) sampai tutup tahun 2021

“Serta sebagai dana segar yang akan dipergunakan untuk membayar sisa surat utang milik Perseroan yang jatuh tempo pada tahun 2022,” tulis Rindra.

Adrian menjelaskan, ABMM memiliki bond sebesar US$ 350 juta yang jatuh tempo pada 2022. ABMM berencana untuk me-refinancing senilai US$ 350 juta tahun ini.

Sebanyak US$ 200 juta berasal dari penerbitan bonds, sebanyak US$ 100 juta dari berasal dari bank, kemudian sebanyak US$ 50 juta berasal dari kas internal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×