Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berhasil membukukan produksi batubara sebesar 743.000 ton di semester I-2021.
Raihan produksi tersebut meningkat 26% secara year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2020 yang hanya 590.000 ton.
Selaras dengan kenaikan produksi, volume penjualan batubara SMMT turut terkerek menjadi 763.000 ton. Lagi-lagi, jumlah itu melesat 31% yoy dibanding realisasi semester I-2020 yang sebesar 581.000 ton.
Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra mengungkapkan, raihan di semester I-2021 ini pun diharapkan dapat terus berlanjut pasca terdampak pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang tahun 2020 lalu.
Asal tahu saja, SMMT hanya membukukan produksi batubara sebesar 1,22 juta ton di tahun 2020. Jumlah ini turun 29% yoy dibanding tahun 2019 yang mencapai 1,73 juta ton.
"Kami optimis tahun ini dan rencana produksi dekati 2 juta ton, hampir sama untuk penjualan dekati 2 juta ton," jelas dia dalam Public Expose yang digelar virtual, Selasa (24/8).
Baca Juga: Golden Eagle Energy (SMMT) cetak laba bersih Rp 44,08 miliar pada semester I 2021
Roza melanjutkan, memasuki tahun 2021, seiring dengan membaiknya harga batubara, pasar ekspor dan domestik pun juga dinilai berangsur-angsur pulih. Selain China dan India, Roza memastikan SMMT masih menyasar pasar ekspor di Asia Tenggara.
Sejumlah negara lain yang jadi pasar ekspor SMMT yakni Vietnam, Thailand dan Laos. Roza pun mengakui, sektor industri pembangkit listrik memang masih jadi konsumen utama untuk pasar ekspor. Kendati demikian, pertumbuhan permintaan diklaim juga terjadi dari sektor industri lain.
"Saat ini sudah beberapa pabrik semen gunakan batubara kami dan ini tentunya jadi satu kesempatan yang baik bagi perusahaan untuk terus buka pasar kami," ujar Roza.
Sementara itu, Direktur SMMT Raphael Adhi Santosa mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomitmen memenuhi ketentuan Domestic Market Obligation (DMO) oleh pemerintah. Hal ini tercermin dari realisasi penjualan batubara SMMT di semester I-2021 yang 71% diperuntukkan bagi pasar domestik.
"Kebijakan pemerintah khususnya di DMO kami sangat suport seperti terlihat di komposisi penjualan," kata Raphael.
Raphael pun memastikan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan suplai batubara domestik sesuai kebijakan pemerintah.
Selanjutnya: Kinerja Delta Djakarta (DLTA) masih dipengaruhi efek pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News