kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMF membidik Rp 1,27 triliun dari IPO


Sabtu, 30 September 2017 / 15:15 WIB
GMF membidik Rp 1,27 triliun dari IPO


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia) telah memperoleh pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait perhelatan initial public offering (IPO). Sehingga, mereka mengukuhkan posisi sebagai perusahaan perawatan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO) pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini secara resmi akan melepas 2,82 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Adapun harga pelaksanaannya Rp 400 per saham. Dus, GMF AeroAsia bakal meraup dana segar Rp 1,27 triliun melalui aksi korporasi tersebut.

Sebelumnya, GMF AeroAsia berencana menjual sebanyak-banyaknya 30% atau 10,89 miliar saham baru. Dari jumlah itu, 20% dilepas ke pasar sementara sisanya dialokasikan untuk investor strategis.

"Dengan mempertimbangkan animo dari calon investor, baik publik maupun strategis, selama masa penawaran awal atau book building serta untuk mengoptimalkan nilai perusahaan, maka kami memutuskan untuk melepas saham dengan komposisi 10% untuk publik pada saat IPO dan 20% untuk investor strategis pasca IPO," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto dalam keterangan resmi, Jumat (29/9).

GMF AeroAsia akan menggunakan 60% dana hasil IPO untuk pengembangan kapabilitas dan kapasitas. Kemudian, 25% lagi untuk modal kerja. Dan, sisanya 15% buat melunasi sebagian utang perusahaan yang berdiri 1949 itu.

Iwan menambahkan, melalui IPO, GMF AeroAsia juga berkomitmen untukberkontribusi pada perekonomian negara kita. Setelah hajatan penawaran perdana ini, rencana ekspansi akan berjalan lebih cepat lagi.

Selain itu, "Kami akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak, memberi nilai tambah bagi pemegang saham, serta membayar pajak lebih banyak. Kami akan berusaha maksimal untuk terus mendukung perekonomian Indonesia," sebut Iwan.

Dalam proses IPO, GMF AeroAsia telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi. Yaitu, PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Masa penawaran untuk publik akan berlangsung 24 Oktober 2017.

Informasi saja, GMF AeroAsia merupakan perusahaan MRO yang telah memberikan solusi perawatan pesawat terpadu selama lebih dari 70 tahun. Perusahaan ini memiliki kapasitas pelayanan 1.000 penerbangan per hari pada lebih dari 60 negara. Layanan mereka meliputi pemeriksaan, reparasi dan modifikasi, analisa teknis, logistik, perawatan kabin, penyediaan komponen suku cadang, pelatihan teknisi pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×