Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Perhelatan initial public offering (IPO) PT GMF AeroAsia yang paling dinanti tahun ini, berakhir antiklimaks. Dana segar yang diperoleh tidak maksimal lantaran jumlah emisi yang diterbitkan terpaksa dipangkas.
Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/9), awalnya GMF ingin melepas 10,89 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari jumlah itu, 20% sepenuhnya akan dilepas ke pasar. Sementara, 10% sisanya dialokasikan untuk investor strategis.
Namun, realisasinya hanya 10% saham yang terjual ke pasar. Porsi 10% untuk investor strategis juga belum jelas hasilnya.
Pada saat yang bersamaan, harga pelaksanaan saham GMF Rp 400 per saham, mendekati rentang bawah harga pelaksanaan sebelumnya, Rp 390-Rp 510 per saham. Sehingga, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut hanya meraup Rp 1,27 triliun dari sebelumnya yang ditargetkan lebih dari Rp 5 triliun.
Kondisi pasar saham yang ternyata kurang kondusif menjadi pemicu dipangkasnya jumlah emisi GMF.
Manjemen menolak berkomentar terkait kabar ini. "Kami akan menyampaikannya secara rinci pada saatnya nanti," ujar Arif Faisal, VP Corporate Secretary GMF AeroAsia saat dimintai konfirmasi, Rabu, (27/9).
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menanti pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 September nanti. Setelah itu, publikasi baru bisa diterbitkan.
Jika tidak ada perubahan, sebesar 60% dana hasil IPO akan digunakan perusahaan untuk pengembangan kapabilitas dan kapasitas. Kemudian, 25% dana untuk modal kerja. Sisanya, sebesar 15% akan digunakan GMF untuk melunasi sebagian utang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News