kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Garuda Indonesia meraih laba di kuartal I-2018


Jumat, 20 April 2018 / 08:15 WIB
Garuda Indonesia meraih laba di kuartal I-2018


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus memperbaiki kinerja di tengah industri penerbangan yang makin kompetitif. Sepanjang tahun lalu, GIAA masih menderita kerugian US$ 216,58 juta.

Direktur Utama GIAA Pahala Nugraha Mansury sedikit membocorkan, di kuartal pertama ini, GIAA mampu membukukan laba. Hal ini didukung biaya operasional yang menurun, diikuti pendapatan yang terus meningkat.

Untuk mendongkrak laba operasional sepanjang 2018, GIAA menyiapkan tiga strategi. Pertama, meninjau ulang rute penerbangan, khususnya rute internasional.

Kedua, melakukan renegosiasi kepada mitra, termasuk dengan Repsol, produsen, serta optimalisasi kualitas pesawat. "Tahun lalu, kami menyelesaikan 12 renegosiasi, tahun ini direncanakan 9 kontrak dan kami lihat dampaknya cukup baik," ungkap Pahala, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Gedung Manajemen Garuda, Kamis (19/4).

Strategi ketiga, memperoleh penerimaan di luar pendapatan dari penumpang. Meskipun komposisi penerimaan terbesar saat ini masih berasal dari penumpang.

Salah satu strategi GIAA adalah meningkatkan target pendapatan penerimaan kargo pada 2018 menjadi US$ 21 juta hingga US$ 22 juta per bulan. Sebelumnya, pendapatan kargo di kisaran US$ 17 juta hingga US$ 18 juta per bulan.

Tahun depan, GIAA membidik penerimaan kargo mencapai US$ 23 juta hingga US$ 25 juta per bulan. "Jadi, bagaimana caranya makin lama makin banyak pendapatan non penumpang, baik lewat perusahaan anak Garuda Indonesia seperti Citilink," jelas Pahala.

Sejatinya, kontribusi anak usaha terhadap kinerja operasional GIAA menunjukkan peningkatan, yakni dari 20% pada tahun lalu menjadi 23% di kuartal I-2018. Kontribusi terbesar berasal dari Citilink, diikuti PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia GMF).

"Ke depan, kami mengharapkan anak usaha bisa memperoleh pendapatan lebih banyak dari non Garuda," ungkap Pahala. Harga saham GIAA kemarin naik 0,68% menjadi Rp 298 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×