kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garap kereta cepat, Wijaya Karya menanti dana CDB


Rabu, 10 Januari 2018 / 19:03 WIB
Garap kereta cepat, Wijaya Karya menanti dana CDB


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menantikan pencairan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB). Hal ini terkait dengan pembiayaan proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung.

WIKA terus menggenjot progres kereta cepat. Emiten ini kemudian akan mengajukan laporan progres tersebut kepada investor China itu. Terkait dengan pendanaan, saat ini WIKA mengaku ada persyaratan yang belum terpenuhi. Pihaknya akan berusaha memenuhi hal tersebut.

"Targetnya akan kami selesaikan minggu ini. Kalau fisik di lapangan sudah 5%. Ada pembuatan terowongan di sana, dan tidak kelihatan memang," kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Balaikota, Jakarta, Rabu (10/1).

Emiten ini memang tengah menantikan pencairan dana pinjaman dari CDB sebesar US$ 700 juta. Dana ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Bintang mengaku, pihaknya sudah mengajukan tim untuk bertemu dengan pihak CDB. Terkait dengan pencairan dana, WIKA akan meminta persetujuan dalam waktu dekat. "Persetujuannya kita mintakan minggu ini. Tapi mungkin enggak bisa minggu ini, tapi di dalam bulan ini," kata Bintang.

WIKA juga sedang menjaring pendanaan lainnya, diantaranya lewat global bonds. Dalam catatan KONTAN sebelumnya, disebutkan rencana WIKA untuk menerbitkan global bonds sebesar US$ 400 juta atau senilai Rp 5,38 triliun. "Saat ini masih ada tim yang sedang rapat di BUMN. Masih proses, mudah-mudahan di dalam minggu ini bisa keluar," kata Bintang menanggapi progres global bonds.

Rini Mariani Soemarno, Menteri BUMN menyatakan, WIKA sebagai perusahaan pelat merah juga sedang menunggu pencairan dana dari CDB. WIKA sudah membebaskan lahan milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Halim Perdanakusuma seluas 15 hektare. "Insya Allah, kami bisa menarik dalam 10 hari ke depan," tuturnya.

Terkait dengan pencairan dana pinjaman dari CDB, sejatinya WIKA sudah pernah menargetkan pada tahun lalu. Namun, rencana tersebut molor hingga tahun 2018, lantaran belum didapatkannya kesepakatan dengan CDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×