kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Gara-gara minyak anjlok, emiten-emiten ini berpotensi buntung


Selasa, 21 April 2020 / 21:20 WIB
Gara-gara minyak anjlok, emiten-emiten ini berpotensi buntung
ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia yang semakin merosot mengancam kinerja sebagian emiten, khususnya yang bergelut di bisnis minyak dan gas (migas).

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai, dua emiten yang terdampak langsung penurunan harga minyak dalam jangka pendek adalah PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Frederik mengatakan, kedua emiten ini berpotensi buntung karena aktivitas jual beli minyak mentah yang menggunakan reference price global.

Baca Juga: Harga minyak dunia anjlok, ini tanggapan sejumlah emiten migas

“Namun bila ke depanya konsumsi kembali meningkat maka justru kedua emiten ini bisa berbalik untung karena memiliki ongkos yang rendah tetapi harga jual bisa meningkat,” terang Frederik saat dihubungi Kontan.co.id.

Untuk emiten lain yang membutuhkan minyak sebagai bahan bakar seperti emiten pelayaran dan kontraktor tambang, Frederik menilai emiten-emiten ini masih menghadapi masalah penjualan.

Dia menilai, utilisasi kapal rata-rata belum optimal sedangkan harga pelayaran juga masih terus turun. Dus, ongkos yang lebih murah pun belum bisa membuat perusahaan untung begitu saja.

“Hal kedua yang perlu diperhatikan apakah (pelemahan harga) ini sifatnya sementara. Karena kasusnya hanya produksi di Amerika Serikat (AS) yang terlalu banyak,” sambung dia.

Ke depan, jika ada keputusan untuk menurunkan produksi minyak dari OPEC+ termasuk AS dan negara lainnya, maka harga minyak mentah bisa kembali meningkat.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×