kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng BTN, Sarana Multigriya Finansial (SMF) menerbitkan EBA-SP- SMF BTN05


Rabu, 04 Desember 2019 / 12:11 WIB
Gandeng BTN, Sarana Multigriya Finansial (SMF) menerbitkan EBA-SP- SMF BTN05
ILUSTRASI. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat partisipasi (EBA-SP SMF-BTN05) Rabu (4/12) di Bursa Efek Indonesia (BEI)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat partisipasi (EBA-SP SMF-BTN05) Rabu (4/12) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pencatatan tersebut merupakan hasil kerja sama sekuritas aset KPR senilai Rp 2 triliun antara SMF dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Rencananya, dana yang dihimpun akan dimanfaatkan untuk melakukan pembelian Kumpulan Tagihan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BTN yang terpilih berdasarkan 32 kriteria seleksi.

Baca Juga: Perusahaan Pengelola Aset menerbitkan surat berharga komersial (SBK) Rp 100 miliar

Adapun EBA-SP yang diterbitkan terdiri dari kelas A, kelas M, dan kelas B, seri A1 dan A2. Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum terdiri dari seri A1 dann A2. 

Kelas A seri A1 dengan tenor Weighted Average Life / WAL (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 3 tahun ditawarkan dengan nominal Rp 574 miliar setara 28,70% dari jumlah total tagihan.  Tingkat bunga tetapnya sebesar 8.50% per tahun.

Sementara, Kelas A seri A2 dengan tenor WAL 5 tahun ditawarkan dengan nominal Rp 1.142 triliun atau setara 57,10% dari jumlah kumpulan tagihan. Tingkat bunga tetapnya sebesar 8,75%.

Baca Juga: SMF dan BTN menawarkan efek beragun aset surat partisipasi (EBA-SP) Rp 1,72 triliun

Untuk kelas M & Kelas B dengan total nominal Rp 284 miliar atau setara 14,2% dari jumlah kumpulan tagihan, ditawarkan secara penawaran terbatas.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengtakan transaiksi ini merupakan upaya SMF dalam menciptakan marketing widening di pasar modal.

"Di mana EBA-SP menjadi diversifikasi investasi bagi para pemodal, menyediakan dana jangka panjang bagi penyalur KPR, yang merupakan mitigasi atas risiko maturity mismatch,” katanya ketika sambutan di Bursa Efek Indonesia.

Ia menambahkan, EBA-SP ini bisa menjadi alternatif instrumen investasi pasar keuangan Indonesia , serta mendukung pengembangan basis investor domestik.

Baca Juga: Gandeng Kementerian PUPR, SMF benahi 12 rumah tidak layak huni di Bukittinggi

Bagi BTN, yang berperan sebagai kreditur asal dan penyedia jasa/servicer, pihaknya telah melakukan  12 kali sekuritisasi aset dan mencatatkan total nilai EBA sebesar Rp 11,65 triliun.

"Dalam 2 EBA-SP terakhir yang diterbitkan selalu mendapat sambutan baik dari investor termasuk EBA-SP SMF-BTN 05 yang telah seluruhnya terserap sebanyak Rp 2 triliun,” kata Direktur Finance, Planning, dan Treasury BTN Nixon L. P. Napitupulu dalam kesempatan yang sama. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari seluruh transaksi sekuritisasi BTN baik KIK EBA maupun EBA SP, sebanyak 7 transaksi EBA telah dilunasi seluruh outstanding EBA kelas A-nya dengan nilai total sekitar Rp 3,8 triliun sehingga makin menguatkan rating id.AAA atau triple A yang diberikan oleh Pefindo.

Baca Juga: SMF menerbitkan surat berharga komersial (SBK) senilai Rp 120 miliar

Sinergi antara SMF dengan BTN ini juga dilakukan dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, di mana program tersebut memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar. Melalui pencatatan ini, SMF dan Bank BTN berharap bisa mendorong kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia.

Asal tahu saja, SMF dan Bank BTN telah melakukan transaksi Sekuritisasi KPR sejak tahun 2009. Dari total sekuritisasi KPR yang telah diterbitkan sampai dengan saat ini baik dari skema KIK EBA maupun EBA SP yang kerja sama dengan Bank BTN, dana terhimpun mencapai  Rp 11,655 triliun.

Kontribusi dengan skema EBA-SP sebesar Rp 6,2 triliun. Sementara sisanya, dengan skema KIK EBA sebesar Rp 5,455 triliun.

Baca Juga: Kemenpar dan SMF lanjutkan kerja sama, biayai homestay di Mandalika, NTB

Ananta mengatakan bahwa SMF optimistis kehadiran instrumen EBA-SP dapat menambah ragam instrumen investasi pasar keuangan Indonesia serta dapat  mendukung pengembangan basis investor domestik.

“Investor cukup confident akan efek ini, karena efek ini penerbitnya adalah SMF yang merupakan BUMN yang 100% dimiliki oleh pemerintah dengan peringkat idAAA dari Pefindo baik secara Korporasi maupun Surat Utangnya,” kata Ananta lagi,

Nixon juga bilang, EBA-SP merupakan produk yang digemari para investor karena merupakan produk investasi yang aman dan menguntungkan dengan agunan asset KPR yang nilainya terus naik.

Baca Juga: SMF akan menerbitkan obligasi Rp 9 triliun pada tahun depan

Sekadar informasi, EBA-SP merupakan instrumen yang dikeluarkan oleh PT SMF dan ditetapkan melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.20/POJK.04/2017 juncto POJK 23/POJK.04/2014 tentang Pedoman Penerbitan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dalam Rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×