Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) manargetkan pasar mobil di Indonesia tumbuh 5%. Asal tahu saja, Gaikindo menargetkan penjualan kendaraan mencapai 1 juta unit di tahun 2019. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, optimisme ini ditopang oleh kondisi 2020 yang akan berbeda, seperti tidak adanya pemilu.
Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia menilai untuk mencapai pertumbuhan 5% masih menantang karena penjualan tahun 2019 terkoreksi terlalu dalam.
Penjualan mobil tahun 2019 turun 10,8% year on year (yoy). Selain itu, economy outlook domestik juga diproyeksikan masih stagnan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi global hanya diproyeksikan kurang lebih 3%, hal ini akan mempengaruhi ekspornya.
Baca Juga: Simak rekomendasi sektor saham pilihan analis di tengah kekhawatiran virus corona
Meskipun proyeksi Gaikindo bisa menjadi sentimen positif bagi emiten otomotif, hal tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap emiten-emiten yang mengandalkan penjualan sparepart.
Hal tersebut benarkan oleh emiten filter dan radiator, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM). Corporate Secretary PT Selamat Sempurna Tbk Lidiana Widjojo, mengatakan pasar SMSM lebih banyak di aftermarket sehingga tidak terpengaruh oleh target Gaikindo.
"Dengan melihat kondisi market saat ini, SMSM lebih memilih target konservatif," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (28/1).
Menurutnya, pasar SMSM yang menyasar aftermarket lebih berhubungan dengan populasi kendaraan. Sehingga dampaknya baru akan terasa nanti.
Emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengaku proyeksi kendaraan mobil di tahun 2020 tidak berpengaruh signifikan terhadap produknya.
"Buat Gajah Tunggal tidak terlalu signifikan. Karena kami lebih kuat di pasar replacement dari pada di pasar OEM," kata Chatarina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal ketika dihubungi Kontan.co.id.
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menambahkan target pertumbuhan 5% memungkinkan tercapai, karena saat ini tren suku bunga dalam tren penurunan. Sehingga, memungkinkan permintaan kendaraan akan meningkat.
Selain itu, lanjut Sukarno,tahun pertama pasca tahun pemilu seharusnya pembangunan infrastruktur akan kembali dilanjutkan. Hal ini pastinya akan berdampak positif secara tidak langsung bagi industri otomotif.
Walau berpotensi menjadi sentimen positif, menurut Sukarno, dampak tersebut tidak begitu signifikan mempengaruhi emiten-emiten yang bergerak bidang usaha ban maupun sparepart. Meski begitu, Sukarno bilang emiten seperti AUTO dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) masih menarik untuk dilirik.
"Karena keduanya secara valuasi, dengan metode relative valuasi harga sudah tergolong murah," kata Sukarno. Ia menyarankan investor, untuk hold baik saham AUTO maupun GJTL dalam jangka menengah ke panjang. Adapun target harga AUTO di Rp 1.390 dan target harga GJTL di Rp 575.
Baca Juga: Virus corona meluas, berikut sektor-sektor saham yang terdampak
Untuk strategi yang bisa diambil dalam jangka pendek, investor bisa menunggu sinyal yang jelas untuk kembali masuk. Sukarno menyarankan, strategi untuk AUTO buy on weakness di area support Rp 1.160. Begitu juga untuk saham GJTL, bisa ditunggu di area Rp 455.
Sementara untuk SMSM dalam jangka panjang disarankan untuk hold. Jangka pendeknya investor bisa mengambil langkah wait and see, tunggu turun mendekati area Support. investor bisa tunggu di area Rp 1.275.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News