kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Fokus Ekspansi ke Luar Jawa, Simak Rekomendasi Saham Sumber Alfaria (AMRT)


Selasa, 22 Juli 2025 / 18:39 WIB
Fokus Ekspansi ke Luar Jawa, Simak Rekomendasi Saham Sumber Alfaria (AMRT)
ILUSTRASI. Suasana gerai minimarket Alfamart di Depok, Jawa Barat. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pendapatan bisa tumbuh 7% - 8% pada tahun 2025. Rencananya demi mewujudkan target tersebut, perseroan akan menambah gerai dan membangun pusat distribusi dengan fokus di luar Jawa. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pendapatan bisa tumbuh 7% - 8% pada tahun 2025. Rencananya demi mewujudkan target tersebut, perseroan akan menambah gerai dan membangun pusat distribusi dengan fokus di luar Jawa.

Tahun ini, AMRT menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 4,5 triliun. Jika dirinci, sebanyak Rp 3 triliun akan digunakan untuk store expansion dan perpanjangan sewa toko dan sisanya, sebesar Rp 1,5 triliun digunakan untuk pembangunan distribution center (DC) atau pusat distribusi.  

Usai membangun dua pusat distribusi (DC) di Luwu, Pontianak, dan Gorontalo tahun lalu, AMRT melanjutkan ekspansi dengan mengembangkan dua pusat distribusi (DC) baru di Bengkulu dan Palangkaraya. Keduanya diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal ketiga hingga kuartal keempat 2025. 

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Bangun Dua Fasilitas Gudang

Putu Chantika Putri, Analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan, selama lima tahun terakhir, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera Selatan telah mencatat pertumbuhan yang kuat bagi AMRT. Masing-masing sebesar 9,9%, 10,9%, dan 7,2%. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan nasional dan Jabodetabek yang masing-masing sebesar 4,6% dan 3,3%.

Putu menilai hal itu terkait dengan daya beli yang lebih kuat, didukung oleh upah minimum regional yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebagian besar wilayah di Jawa dan siklus komoditas  

“Kami memperkirakan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur logistik khususnya di wilayah di luar Jawa akan mendukung peningkatan margin, mengingat proporsi biaya logistik dan transportasi terhadap penjualan yang semakin meningkat (sebesar 1,2% pada tahun 2024 vs 1,1% pada tahun 2020),” ujar Putu dalam risetnya, Rabu (16/7). 

AMRT juga mempertahankan target ekspansi 1.000 gerainya, dengan fokus di Luar Jawa. Ini bertolak belakang dengan kompetitornya Indomaret yang memilih berkonsentrasi di Jabodetabek dan Jawa.

Laras Nadira, Analis Bahana Sekuritas menyebut luar Jawa menawarkan persaingan yang lebih rendah, leverage operasional yang lebih tinggi, dan didukung dengan baik oleh jaringan DC, membedakannya dari fokus pasar Indomaret yang jenuh dan kemungkinan jaringan DC yang kurang lengkap. 

“Strategi ini semakin diperkuat oleh pernyataan manajemen bahwa penjualan harian di beberapa gerai Luar Jawa secara bertahap mengejar penjualan di Jakarta,” ucap Laras dalam risetnya, Rabu (2/7).  

Baca Juga: Alfaria Trijaya (AMRT) Investasi US$ 1 Juta ke Perusahaan Minyak Jelantah

Di satu sisi, tantangan tekanan ekonomi makro masih berlangsung, AMRT mengantisipasi bantuan pemerintah untuk membantu mendukung belanja konsumen dalam waktu dekat. Laras melihat AMRT berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan belanja masyarakat pada barang-barang kecil dengan frekuensi tinggi dan tren penurunan perdagangan yang berkelanjutan. Untuk mendukung margin, biaya promosi akan dipangkas dan difokuskan pada kampanye yang tepat sasaran.

Selain itu, AMRT secara konsisten menegosiasikan persyaratan perdagangan yang lebih baik dan bekerja sama dengan pemasok untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Bahana Sekuritas juga menyoroti AMRT yang mengakuisisi 70% kepemilikan saham Lawson Indonesia dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Meskipun diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp70 miliar dari bisnis Lawson pada tahun fiskal 2025, manajemen tetap optimistis dapat mencapai titik impas dalam 3-4 tahun.

“Kami memandang Lawson sebagai strategi jangka panjang, dengan pemulihan yang didukung oleh skala operasional AMRT, likuiditas yang solid, dan jaringan distribusi yang kuat,” ujar Laras.   

Christofer Kojongian, Analis Sucor Sekuritas mengatakan, kontribusi pendapatan AMRT dari wilayah di luar Jawa meningkat dari 28% pada tahun 2019 menjadi 35% pada triwulan I – 2025. Ini didukung oleh CAGR (Compound Annual Growth Rate) yang solid sebesar 16% selama lima tahun terakhir. Yang perlu diperhatikan, profitabilitas tetap solid, dengan segmen di luar Jawa mencatat margin 6,6%, mengungguli Jawa (6%), dan jauh di atas Jakarta (3,3%).

 

Christofer memperkirakan tren ini akan berlanjut untuk mendukung target manajemen pada tahun 2025, yang  didorong oleh ekspansi toko sebesar 5% dan pertumbuan penjualan bersih (SSSG) sebesar 6%. 

“Kami memperkirakan AMRT akan menghasilkan pertumbuhan laba sebesar 13% pada tahun 2025 menjadi Rp 3,5 triliun,” ujar Christofer dalam risetnya, Senin (21/7). 

Laras dan Christofer merekomendasikan beli dengan target harga Rp 2.900 per saham. Sedangkan, Putu merekomendasikan not rated.

Selanjutnya: Kejagung Tetapkan Delapan Orang Tersangka Baru Terkait Korupsi Kredit BUMD ke Sritex

Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×