kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fluktuasi rupiah stabil berlanjut ke pekan depan


Jumat, 24 Maret 2017 / 20:00 WIB
Fluktuasi rupiah stabil berlanjut ke pekan depan


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nilai tukar rupiah dalam sepekan ini masih perkasa di tengah tekanan dollar AS. Rupiah menanti sentimen positif dari pertemuan Bank Indonesia (BI) dengan lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P).

Di Pasar Spot, Jumat (24/3) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,02% ke level Rp 13.327 dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir, rupiah menguat 0,13%.

Sementara kurs tengah BI menunjukkan rupiah menguat tipis 0,02% di Rp 13.329 dibanding sehari sebelumnya serta menanjak 0,09% dalam sepekan.

Ekonom PT Bank Permata, Josua Perdede mengatakan, pergerakan rupiah sepekan ini melanjutkan tren penguatan pekan lalu. Rupiah sudah menguat sejak awal pekan meski pergerakannya cenderung stabil.

"Tren penguatan rupiah masih disebabkan oleh sentimen eksternal, yakni setelah keputusan The Fed menaikkan suku bunga tetapi diikuti dengan pernyataan dovish," tuturnya.

Rupiah mendapat suntikan tenaga dari besarnya arus modal asing yang masuk ke dalam negeri. Dari awal pekan hingga Kamis (23/3) Josua mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar saham mencapai US$ 134 juta, sementara di pasar obligasi menyentuh US$ 870 juta.

Sepekan ke depan, tren penguatan rupiah sebenarnya masih terjaga. Apalagi, pasar menanti pertemuan BI dengan perwakilan lembaga pemeringkat S&P. "Ada harapan S&P akan menaikkan rating Indonesia menjadi investment grade," imbuh Josua.

Di sisi lain, laju mata uang garuda juga menanti sejumlah sentimen eksternal seperti pernyataan dari beberapa pejabat The Fed, data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) hingga perkembangan isu Brexit. Jika data ekonomi AS positif dan isu Brexit mampu menekan poundsterling, maka dollar AS juga berpeluang menguat.

Dukungan sentimen positif untuk dollar AS dapat menjegal penguatan rupiah. Apalagi, BI pun menginginkan rupiah tidak menguat signifikan. Josua memperkirakan rupiah sepekan ke depan masih akan bergerak stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×