Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, mayoritas kurs di kawasan Asia yang mengalami penguatan terhadap dollar AS berdampak positif bagi mata uang rupiah.
"Sentimen eksternal itu kembali membuka peluang rupiah untuk terapresiasi terhadap dolar AS," katanya dikutip dari Antara, Kamis (23/3).
Ia menambahkan terapresiasinya rupiah juga seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan kuat sehingga kepercayaan investor, terutama asing masih menempatkan dananya di dalam negeri.
"Ekonomi yang baik telah mendorong aliran dana investor asing ke dalam negeri membesar terutama ke pasar surat utang. Volume beli pada pasar obligasi cukup positif," katanya.
Ia menambahkan Bank Indonesia yang selalu berada di pasar dalam rangka menjaga fluktuasi kurs sesuai dengan fundamentalnya juga turut mempengaruhi laju mata uang domestik.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus menambahkan bahwa indeks dollar AS terus menurun akibat proyeksi laju kenaikan suku bunga AS yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan mata uang domestik relatif terbatas, potensi adanya aksi "short covering" oleh sebagian pelaku pasar dapat mendorong dollar AS mengalami apresiasi.
Hari ini, mengacu data Bloomberg, rupiah pasar spot ke Rp 13.325 per dollar AS menguat 0,03% dari penutupan kemarin Rp 13.329 per dollar AS.
Senada, rupiah kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ke Rp 13.332 per dollar AS menguat 0,02% dari penutupan kemarin Rp 13.335 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News