kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Fitch Sebut Ada Risiko Refinancing di Sektor Properti, Begini Kata Emiten


Jumat, 01 Maret 2024 / 16:24 WIB
Fitch Sebut Ada Risiko Refinancing di Sektor Properti, Begini Kata Emiten
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan Ruko Bukit Avenue usai acara serah terima di perumahan Bukit Podomoro, Jakarta Timur, Jumat (15/12/2023). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings melihat sejumlah emiten properti dengan pendapatan prapenjualan alias marketing sales yang lemah bakal terancam risiko peningkatan refinancing.

Emiten properti dengan aset hunian di Indonesia yang memiliki prospek marketing sales yang lemah menghadapi peningkatan risiko refinancing dalam 12-18 bulan ke depan.

Sebagai catatan, kinerja keuangan tahun 2023 sejumlah emiten properti masih belum keluar. Namun, menurut catatan Fitch, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melaporkan penurunan prapenjualan sebesar 26% secara tahunan pada tahun 2023. 

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pembatalan penjualan di dua proyek utama, meskipun tren pembatalannya melambat menjelang akhir tahun 2023. Selain itu, APLN memiliki obligasi tanpa jaminan sebesar US$ 132 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juni 2024. 

Baca Juga: Laba Cikarang Listrindo (POWR) Naik 6,12% Jadi US$ 76,97 Juta di 2023

“Kami yakin APLN mungkin menghadapi kesulitan dalam mendapatkan dana yang cukup untuk melunasi obligasi tersebut sesuai dengan nilai pokok,” ungkap Fitch dalam riset yang diterima Kontan 28 Februari 2024. 

Senasib, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) disebut Fitch mencatatkan prapenjualan sebesar Rp1,8 triliun pada tahun 2023. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan target di tahun 2023 yang sebesar Rp 3,2 triliun. 

“ASRI mungkin menghadapi kendala pendanaan jika tren ini terus berlanjut, karena hal ini mungkin menunjukkan melemahnya permintaan rumah di kota-kota utama ASRI,” tuturnya.

Direktur Agung Podomoro Land, Anak Agung Mas Wirajaya mengklaim, bisnis properti Perseroan berjalan dengan baik. 

“Semua proyek properti yang kami bangun dan kembangkan di berbagai daerah terus berjalan dan mulai melakukan serah terima unit kepada para konsumen,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/3).

Meskipun belum menyebutkan angka, Agung menyebut, raihan marketing sales APLN berhasil mencapai rekor tertinggi di tahun 2023.

“Tidak ada pembatalan atas proyek-proyek properti tersebut,” tuturnya.

APLN berharap ada tren positif di tahun 2024, mengingat pasar properti nasional sesungguhnya masih sangat besar. 

Baca Juga: Ini Penyebab Laba Bersih dan Pendapatan Adaro (ADRO) Kompak Merosot pada Tahun 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Tahun 2023 mencatat kesenjangan angka kebutuhan rumah (backlog) kepemilikan rumah sepanjang tahun 2023 masih di angka 12,7 juta.

“Kami akan terus mendukung upaya pemerintah mengurangi backlog tersebut melalui penyediaan rumah untuk berbagai segmen,” ungkapnya.

Di tahun 2024, APLN tetap berfokus dalam membangun dan mengembangkan proyek properti landed house, seperti di Kota Podomoro Tenjo, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Park Bandung, dan Podomoro Parkland Karawang.

APLN juga terus mendorong penjualan unit-unit apartemen, yaitu di Podomoro Golf View Cimanggis, Podomoro City Deli Medan dan Borneo Bay di Balikpapan.

“Penjualan unit apartemen ini merupakan salah satu DNA bisnis Agung Podomoro,” paparnya.

Sekretaris Perusahaan ASRI Tony Rudianto tak menampik terkait raihan marketing sales Perseroan di tahun 2023. 

“Prapenjualan ASRI di tahun 2023 sebesar Rp 1,8 triliun, dikarenakan penjualan kavling komersial yang tertunda di tahun politik,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/3).

ASRI pun berencana melakukan 4-5 rilis produk baru. Di bulan Februari 2024, ASRI sudah meluncurkan dua proyek baru, yaitu Cassia Cluster di Ayodhya dan Cluster Agra di Suvarna Sutera. 

“Untuk tahun ini, kami berencana untuk launching 2-3 proyek baru lagi di semester II 2024,” tuturnya.

Proyek-proyek ASRI yang masih on going di antaranya adalah The Gramercy (high-end landed houses), Elevee Penthouses and Residences (kondominium), Basanta Cluster (landed houses di Suvarna Sutera), Astha Cluster (landed houses di Suvarna Sutera), dan Ruko Evergreen di Suvarna Sutera.

Untuk meningkatkan kinerja, ASRI memasang sejumlah strategi. Pertama, memaksimalkan penjualan produk yang masuk dalam kriteria kebijakan PPN DTP. Kedua, ASRI melakukan promosi untuk memperkuat penjualan produk yang sudah kami luncurkan di tahun sebelumnya.

“Terkait rencana aksi korporasi, sampai saat ini belum ada rencana. Sedangkan, untuk diversifikasi bisnis, kami masih mengkaji beberapa alternatif,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×