kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch: Risiko finansial Saka Energi bakal berpengaruh signifikan pada keuangan PGAS


Kamis, 11 Juni 2020 / 13:27 WIB
Fitch: Risiko finansial Saka Energi bakal berpengaruh signifikan pada keuangan PGAS
ILUSTRASI. Logo Fitch


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

Saka akan membutuhkan dukungan dari PGAS untuk memenuhi obligasi luar negerinya, karena kas Saka diprediksi jauh lebih rendah daripada obligasinya yang jatuh tempo pada periode 2024. Fitch berpendapat bahwa PGAS akan meminta perpanjangan tenor pada 2021 dan 2022 mengingat keuangan Saka kesulitan di tengah harga minyak yang rendah.

Fitch juga mengharapkan PGAS memiliki rencana pembiayaan kembali untuk membantu Saka membayar kembali wesel senilai US$ 625 jutasetidaknya 12 hingga 18 bulan sebelum tanggal jatuh tempo obligasi 2024. Fitch dapat menilai kembali keterkaitan tanpa hal ini atau jika ada indikasi lain dari komitmen yang melemah dari PGN untuk mendukung Saka.

Fitch kembali menjelaskan penilaian atas hubungan PGAS dan Saka, serta kemampuan PGAS untuk mendukung Saka didasarkan pada Profil Kredit Mandiri PGAS dari bb +, yang diturunkan dari 'bbb-' pada April 2020. Terutama karena tekanan harga yang lebih tinggi dan operasi Saka yang melemah. 

Baca Juga: Peluang dari saham PGAS saat new normal

Pada saat itu Indonesia juga mengumumkan peraturan untuk membatasi harga gas pada US$ 6 juta British thermal unit (mmbtu) untuk industri tertentu. Peraturan tersebut juga mensyaratkan biaya pengadaan gas hulu PGAS dikurangi menjadi antara US$ 4-4,5/mmbtu. Fitch telah memperhitungkan margin yang lebih rendah dalam penilaiannya dan memperkirakan margin distribusi rata-rata PGAS turun menjadi sekitar US$ 2/mmbtu pada tahun 2020, dari US$ 2,2 /mmbtu pada tahun 2019.

PGAS mengatakan belum menjual gas pada tingkat tertutup dan menerapkan mekanisme untuk biaya pengadaan yang lebih rendah, tetapi Fitch percaya negara dapat meminta untuk menjual gas pada tingkat tertutup untuk mendukung industri yang sedang berjuang karena pandemi Covid-19, bahkan jika peraturan untuk mengurangi biaya pengadaan tidak sepenuhnya dilaksanakan. 

"Namun, kami mengharapkan negara untuk membuat perbedaan dalam biaya pengadaan jika ini terjadi, meskipun dengan penundaan yang akan menyebabkan lonjakan arus modal keluar pada tahun 2020. Hal ini seharusnya tidak mempengaruhi Profil Kredit Mandiri PGAS," jelas Fitch. 

PGAS mengatakan biaya pengadaan sekitar 15% dari pasokan yang terdampak yaitu 600 juta kaki kubik gas standar per hari dari Pertamina telah diatur ulang harganya sesuai dengan peraturan. Sisanya belum selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×