kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch menyematkan rating B+ untuk obligasi Indika


Rabu, 09 Januari 2013 / 16:04 WIB
Fitch menyematkan rating B+ untuk obligasi Indika
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Rika Theo |

JAKARTA. Proposal obligasi senior tidak dijamin milik PT Indika Energy Tbk mendapat peringkat ekspektasi B+ (Exp) dengan Recovery Rating di RR4.

Menurut Fitch dalam rilisnya hari ini, obligasi bernama Indo Energy Finance II B.V menerima peringkat sama dengan peringkat Indika di B+. Sebab, jaminan yang diterbitkan Indika sama kedudukannya dalam hak pembayaran dengan semua utang tidak dijamin dan unsubordinated dari Indika.

Peringkat final surat-surat utang baru tersebut akan bergantung pada dokumentasi final yang akan diterima selanjutnya.

Indika akan menggunakan sebagian besar hasil penerbitan obligasi untuk me-refinance utang yang ada sekitar US$ 235 juta. Utang itu untuk pembelian PT Multi Tambangjaya Utama (MTU), perusahaan tambang batu bara, di 2012.

Fitch mengatakan, peringkat Indika itu lantaran Indika menerima dividen yang kuat dari 46% kepemilikannya di PT Kideco Jaya Agung (Kideco), produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia. Selain itu, Fitch melihat pendapatan operasional Indika lainnya seperti contract mining, logistik, dan juga bisnis engineering, procurement dan konstruksi.

Namun, harga batu bara yang anjlok lebih dari perkiraan telah memperlambat proses pengurangan utang Indika. Fitch memprediksi penerimaan dividen dari Kideco akan lebih rendah di tahun-tahun mendatang. Namun Fitch berharap kenaikan harga batubara terjadi pada 12 atau 18 bulan ke depan.

Fitch mungkin saja menaikkan peringkat Indika jika tingkat utang yang diukur dengan adjusted debt net of cash to EBITDA operasional turun di bawah 1,5x secara berkelanjutan.

Fitch juga mengharapkan kenaikan kontribusi pendapatan dari PT Petrosea Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati. Indika memilika saham di kedua perusahaan itu masing-masing 69% dan 51%.

Fitch juga mengharapkan kontribusi pendapatan yang berarti dari MTU mulai tahun 2015 apabila Indika berhasil menaikkan kapasitas produksi sesuai rencana.

Sebaliknya, kalau ternyata MTU gagal menaikkan kapasitas produksi atau harga batubara anjlok di jangka menengah sehingga Indika tak mampu mengurangi leverage ke bawah 1,5x di akhir 2014, Fitch bisa memangkas rating Indika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×