Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). FASW akan menawarkan 412,98 juta saham baru setara 14,29% dari jumlah saham beredar.
FASW menetapkan harga pelaksanaan rights issue di Rp 1.650 - Rp 3.000 per saham. Dus, dari aksi itu FASW bisa meraih dana segar Rp 681,41 miliar - Rp 1,23 triliun.
Dana hasil rights issue ini sebesar 50% akan digunakan membeli aset tetap dan tanah untuk ekspansi usaha, sekitar 35% untuk membayar pinjaman dan 13% untuk keperluan umum lainnya.
Manajemen FASW dalam prospektus ringkas, Jumat (10/5), menulis, telah menunjuk JP Morgan sebagai pembeli siaga rights issue. Mereka yang berhak membeli saham baru FASW adalah pemegang saham yang tercatat sampai 24 Juni 2013. Dengan rasio; setiap pemegang enam saham lama FASW berhak membeli satu saham baru.
Sedangkan, efek dilusi dari rights issue sebesar 14,29%. Saat ini, pemilik saham FASW adalah PT Intercipta Sempana sebesar 52,17%, PT Intratata Usaha Mandiri 17,74%, PT Garama Dhananjaya 5,82% dan masyarakat 24,25%.
Jika seluruh pemegang saham tidak mengeksekusi hak, maka pemegang saham akan berubah. Intercipta memegang 44,72%, Intrata memiliki 15,21%, Garama 4,99% dan masyarakat 20,79%. Sementara JP Morgan 14,29%.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan, peluang penyerapan saham rights issue FASW sangat tergantung pada persepsi pemegang saham dan pelaku pasar terhadap volume transaksi dan pergerakan saham FASW. Selama ini, persepsi pelaku pasar pada industri kertas kurang positif. Sebab, perkembangan teknologi digital semakin menekan konsumsi kertas.
Pendapatan FASW di kuartal I naik 40,73% menjadi Rp 1,23 triliun dengan laba bersih naik 19,5 kali lipat menjadi Rp 68,06 miliar. Harga FASW, Jumat (10/5), menurun 3,7% ke Rp 2.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News