Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street merosot dengan pembalikan tajam dari reli di awal perdagangan. Hal ini terjadi karena penguatan saham teknologi memudar setelah dorongan dari pendapatan Nvidia dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang memperkeruh prospek pasar tenaga kerja.
Kamis (20/11/2025), Indeks Dow Jones Industrial Average turun 386,51 poin, atau 0,84%, menjadi 45.752,26, S&P 500 turun 103,40 poin, atau 1,56%, menjadi 6.538,76, dan Nasdaq Composite turun 486,18 poin, atau 2,15%, menjadi 22.078,05.
Nasdaq mencatat penutupan terendah sejak 11 September dengan indeks S&P 500 mencatat penutupan terendah sejak 10 September. Sementara itu, pengukur kekhawatiran Wall Street, indeks Volatilitas CBOE, mencatat penutupan tertinggi sejak 24 April.
Saham Nvidia ditutup melemah 3,2% setelah melonjak sebanyak 5% di awal perdagangan. Sebagian besar perusahaan terkait chip juga terkoreksi, dengan indeks semikonduktor turun 4,8%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham BKSL, TPIA, ADMR untuk Jumat (21/11/2025)
Baik Nasdaq maupun Dow berayun lebih dari 1.000 poin dari titik tertinggi di sesi ini ke titik terendah. Selisih 4,9 poin persentase Nasdaq antara puncak dan terendah hari itu menandai ayunan intraday terbesarnya sejak 9 April, selama kekacauan tarif.
Investor khawatir tentang valuasi teknologi yang tinggi di tengah kekhawatiran atas pengeluaran kecerdasan buatan yang tinggi, dengan Nasdaq sekarang turun tajam dari titik tertinggi Oktober.
Selain itu, data menunjukkan tingkat pengangguran AS meningkat pada bulan September meskipun perusahaan menambah lebih banyak lapangan kerja daripada yang diperkirakan para ekonom. Hal ini menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar mengenai apakah Federal Reserve akan memangkas suku bunga lagi pada bulan Desember.
"Saya memperkirakan pasar akan naik hari ini hanya berdasarkan kekuatan pendapatan Nvidia dan skeptisisme baru-baru ini terhadap investasi AI. Pendapatan Nvidia jelas menghilangkan banyak kekhawatiran tersebut," kata Jed Ellerbroek, manajer portofolio di Argent Capital Management di St. Louis.
Meskipun sulit untuk menentukan penyebab pembalikan pasar, ia mengatakan hal itu bisa jadi merupakan kelanjutan dari perdagangan defensif dalam dua minggu terakhir.
Sektor barang konsumsi pokok, yang naik 1,1% pada sesi ini, menjadi satu-satunya yang menguat di indeks S&P 500. Sedangkan sektor teknologi, yang turun 2,7%, mengalami penurunan paling besar.
Nvidia, perusahaan paling berharga di dunia, memproyeksikan penjualan di atas estimasi analis untuk kuartal keempat dan melampaui ekspektasi untuk pendapatan kuartal ketiga.
Selain itu, CEO Nvidia Jensen Huang menepis kekhawatiran tentang AI dalam panggilan telepon dengan para analis, dengan mengatakan, "Kami melihat sesuatu yang sangat berbeda."
Baca Juga: Wall Street Dibuka Berseri Kamis (20/11), Usai Laporan Nvidia dan Data Tenaga Kerja
Pemerintah federal merilis laporan ekonomi yang tertunda setelah dibuka kembali pekan lalu setelah penutupan selama 43 hari yang memecahkan rekor.
Laporan ketenagakerjaan hari Kamis menandai laporan ketenagakerjaan terakhir sebelum pertemuan The Fed di bulan Desember, dengan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (USPS) akan melewatkan laporan Oktober dan menggabungkan data penggajian nonpertanian untuk bulan tersebut dengan laporan November.
"Pintu bendungan ini terbuka lebar. Sungai data ini akan segera membanjiri. Kita akan melihat apa yang telah kita lewatkan dalam dua bulan terakhir," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Di sisi lain, Gubernur The Fed Lisa Cook mengatakan, harga yang secara historis tinggi di pasar ekuitas, obligasi korporasi, perumahan, dan pinjaman dengan leverage dapat menandakan penurunan valuasi yang signifikan.
Di antara saham-saham yang menguat, Walmart naik 6,5% setelah perusahaan ritel tersebut menaikkan proyeksi tahunannya untuk kedua kalinya tahun ini dan menetapkan tanggal Desember untuk mengubah pencatatan sahamnya dari NYSE ke Nasdaq.
Selanjutnya: 4 Film dan Serial Guillermo del Toro yang Ada di Netflix, Tak Cuma Frankenstein
Menarik Dibaca: 4 Film dan Serial Guillermo del Toro yang Ada di Netflix, Tak Cuma Frankenstein
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













