Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) optimistis mampu mencatatkan kinerja cemerlang di tahun 2026 mendatang.
Presiden Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) Boy Ardhitya Lukito, menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan perusahaan pada 2026 sangat bergantung pada kondisi ekonomi nasional yang masih bergerak dinamis.
Namun, ia menilai prospek perusahaan tetap positif mengacu pada target pemerintah yang mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,3%–5,4% pada 2026.
“Walaupun saya belum dapat menyampaikan angka pastinya, tapi target PZZA adalah tumbuh di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tersebut. Dengan begitu, pangsa pasar kami di industri dapat terus meningkat,” kata Boy dalam agenda paparan publik di Jakarta, Kamis (21/11/2025).
Baca Juga: Rupiah Tertekan Penguatan Dolar AS, Waspadai Potensi Risiko Jatuh ke Level Rp 17.000
Ia menambahkan momentum pertumbuhan yang tercatat sepanjang tahun ini didukung strategi yang telah dijalankan, menjadi dasar optimisme bahwa target kinerja dapat dicapai pada 2026.
Di samping itu, Boy menjelaskan seluruh kebutuhan ekspansi masih dibiayai dari pendanaan internal. Efisiensi biaya yang berhasil ditekan akan terus direinvestasikan untuk memperkuat aset perusahaan, terutama melalui strategi optimalisasi aset yang berfokus pada renovasi gerai. Saat ini PZZA mengoperasikan hampir 600 gerai di 36 provinsi.
“Fokus ekspansi kami adalah renovasi gerai. Karena jumlah outlet kami sangat banyak, sebagian sempat tertunda saat pandemi. Sekarang program renovasi sudah kembali berjalan,” jelasnya.
Ia merinci bahwa renovasi mulai digencarkan sejak 2023 dengan 23 outlet, berlanjut 11 outlet pada 2024. Pada 2025, jumlah renovasi meningkat signifikan menjadi 56 outlet untuk major renovation, di mana sekitar 11 outlet dengan renovasi skala kecil.
“Untuk 2026, target kami adalah bergerak lebih cepat. Jika bisa melakukan renovasi lebih banyak, tentu lebih baik supaya konsumen lebih tertarik balik lagi ke tempat kita,” ujarnya.
Prospek dan Rekomendasi Saham PZZA
Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand memprediksi kinerja PZZA di tahun 2026 akan jauh lebih baik dibandingkan 2025, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih yang sangat substansial mencapai tiga digit. Ini didorong oleh momentum turnaround yang sudah kuat dan manfaat struktural dari penurunan utang.
"Faktor pendukung utama adalah perbaikan kinerja operasional yang konsisten, arus kas yang kuat , serta manfaat penuh dari de-leveraging di tahun 2025 yang menjamin beban bunga dan margin finansial yang lebih tebal di masa depan," ujar Abida kepada Kontan, Kamis (20/11).
Selain itu, strategi pertumbuhan juga mencakup penguatan inovasi produk, perluasan kanal digital, dan penguatan lini bisnis Business-to-Business (B2B) untuk menangkap peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Kinerja Emiten Nikel Kembali Terancam oleh Koreksi Harga Komoditas
Meskipun demikian, terdapat dua faktor pemberat utama untuk kinerja 2026. Pertama, adanya risiko eksekusi terhadap rencana strategis digital dan B2B di tengah persaingan restoran cepat saji yang menuntut perusahaan harus berhasil mewujudkan pertumbuhan top line yang dijanjikan.
Kedua, ancaman eksternal berupa fluktuasi harga komoditas global, seperti harga gandum yang diperkirakan rata-rata mencapai US$ 584.6 pada 2026 dapat menekan Cost of Goods Sold (COGS) dan berpotensi mengikis margin kotor yang baru pulih.
Abida merekomendasikan untuk buy saham PZZA dengan target harga jangka menengah hingga panjang pada Rp 300 per saham. Target ini didukung oleh penerapan valuasi Price-to-Earnings Forward (P/E Forward) yang konservatif terhadap proyeksi EPS tahun 2026, merefleksikan premi atas keberhasilan turnaround dan normalisasi laba bersih di tahun mendatang.
Selanjutnya: Yogyakarta–Melbourne Terhubung: IndoTekno Hidupkan Denyut Seni Pasca Pandemi
Menarik Dibaca: Hasil Australian Open 2025, Sembilan Wakil Indonesia Melenggang ke Perempat Final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













