Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Pamor mata uang Jepang sebagai aset lindung nilai rupanya berhasil menyudutkan posisi euro. Di hadapan yen, euro justru mengalami koreksi.
Padahal sejatinya mata uang kawasan Uni Eropa itu seharusnya diuntungkan dengan meredanya kekhawatiran European Central Bank (ECB) terhadap penguatan euro beberapa hari terakhir.
Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8) pukul 17.40 wib pasangan EUR/JPY melemah 0,11% ke level 130,71.
Agus Chandra, Analis PT Monex Investindo Futures melihat mayoritas penguatan tajam yen kali ini disebabkan karena meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea akibat serangan misil Korea Utara yang melintasi Jepang pada pagi tadi (29/8). Investor lebih memilih berburu aset lindung nilai seperti yen dari pada membeli euro.
“Padahal seharusnya saat ini sentimen dari ECB cukup positif karena mereka sudah tidak lagi khawatir terhadap penguatan mata uangnya beberapa hari belakangan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (29/8).
Ekspektasi ECB akan segera mengumumkan rencana pengurangan stimulus telah mendorong euro menguat belakangan ini. Walaupun Gubernur ECB Mario Draghi tidak memberi petunjuk kapan rencana tersebut akan mulai diterapkan tetapi ia mengakui saat ini kondisi ekonomi zona euro sudah mulai membaik.
Menurut Agus, pelemahan pasangan mata uang EUR/JPY ini akan berlanjut hingga Rabu (29/8). Namun tren pelemahannya akan sedikit terbatas. Pergerakan euro akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi German dan Spanyol. Sedangkan dari Jepang tidak ada sajian data ekonomi.
Secara teknikal saat ini harga masih bergerak diatas garis Moving Average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) bergulir di area positif. Indikator stochastic berada di level 57. Indikator relative strength index (RSI) di level 66. Semua indikator masih menunjukkan potensi penguatan.
Berikut rekomendasi Agus: sell on rally
Support: 130,00 - 129,00 - 127,50
Resistance: 131,40 - 132,45 – 134,40
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News