Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi ekonomi Jepang yang berarah positif mampu menekan lebih dalam perjalanan euro. Efeknya EUR/JPY pun harus tergelincir.
Mengutip Bloomberg, Selasa (12/1) pukul 18.05 WIB pasangan EUR/JPY tergelincir 0,02% ke level 127,85 dibanding hari sebelumnya. Sejalan pairing GBP/JPY terpuruk 0,54% di level 170,33. Berbeda, pasangan USD/JPY masih menguat tipis 0,05% di level 117,82.
Pada pernyataan Kuroda disampaikan bahwa inflasi tumbuh sesuai target yang diharapkan BOJ. Yang mana saat ini, BOJ sudah mengantongi setengah dari target inflasi 2% yang ditetapkan. Ini sinyal positif bagi pergerakan yen.
Menurut Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures pergerakan yen unggul juga didukung oleh beberapa sajian data ekonomi yang memuaskan. Sebut saja consumer confidence Desember 2015 yang naik dari 42,6 menjadi 42,7 dan economy watchers sentiment yang terangkat ke level 48,7 dari sebelumnya 46,1.
“Hanya saja pelemahan euro terbatas karena data neraca berjalan Jepang tidak sebaik dugaan pasar dan merosot dari bulan sebelumnya,” kata Gema.
Memang dilaporkan neraca berjalan Jepang surplusnya mengempis dari 1,49 triliun yen menjadi 1,42 triliun yen. Belum lagi bank lending Desember 2015 turun ke level 2,2% dibanding Desember 2014 di 2,3%.
Namun memang ekonomi Eropa kini sedang masuk ke tahap perlambatannya yang kian signifikan. “Efek domino dari gejolak ekonomi China berimbas besar pada Eropa dan tentunya euro terserang katalis negatif,” tambah Gema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News