kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Euro berbalik melemah terhadap dollar AS


Kamis, 08 Maret 2018 / 20:50 WIB
Euro berbalik melemah terhadap dollar AS
ILUSTRASI. Berbagai mata uang dunia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan ini, mata uang euro tampak perkasa di hadapan dollar AS. Ketegangan pasar akibat isu perang dagang global menekan indeks dollar.

Namun, analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi menilai, dollar AS punya potensi menguat. Rilis data non-farm payroll yang menjadi salah satu indikator penting perekonomian AS bakal dirilis besok, Jumat (9/3). "Jika datanya bisa sesuai ekspektasi di atas 200.000, ini akan jadi sentimen bagus buat dollar," ujar Nanang.

Data tenaga kerja AS yang positif, Nanang menambahkkan, juga akan semakin mengukuhkan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS di bulan ini. Peluang kenaikan suku bunga yang lebih agresif seperti yang disiratkan Gubernur The Fed Jerome Powell selama ini pun kian terbuka.

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan sinyal sebaliknya. Malam ini, ECB menggelar konferensi pers yang diharapkan akan memberi petunjuk kebijakan moneter selanjutnya. "Kelihatannya pasar berharap ada pernyataan hawkish dari ECB, mengikuti jejak The Fed," ujar Nanang.

Meski begitu, Nanang berpendapat, kondisi politik Zona Euro saat ini belum stabil. Contoh, masih ada isu terkait ketidakpastian Brexit dan pemilu Italia. Hal ini cenderung membatasi ruang kenaikan suku bunga acuan.

Tingkat inflasi Zona Euro juga masih dalam tren menurun. Februari lalu, tingkat inflasi turun dari 1,3% menjadi 1,2%. "Ada ruang untuk pengetatan moneter melalu kenaikan suku bunga, tapi dengan kondisi seperti ini maksimal hanya dua kali," kata Nanang.

Secara teknikal, Nanang melihat dollar AS berpeluang berbalik menguat terhadap euro. Saat ini indikator MA 13 berada di bawah MA 26 yang mengindikasikan tekanan terhadap pasangan EUR/USD masih ada. Indikator stochastic juga mulai menunjukkan pola deadcross yang menjadi tanda ruang koreksi terbuka untuk pasangan mata uang ini.

Nanang merekomendasikan jual pasangan EUR/USD dengan prediksi support di kisaran 1,2329 - 1,2298 - 1,2258 dan resistance 1,2451 - 1,2512 - 1,2555.

Mengutip Bloomberg, Kamis (8/3) pukul 18.43 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,11 % ke level 1,2372.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×