Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen migas, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bersiap melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHETD) atau private placement. Melalui aksi korporasi ini, ENRG akan menerbitkan 1.175.000.000 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
“Seluruh saham baru tersebut akan diambil bagian oleh PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) yang merupakan pihak terafiliasi dari perusahaan,” tulis Manajemen ENRG dalam keterbukaan informasi, Jumat (4/7).
Saat ini, BCI merupakan pemegang saham ENRG. Agenda private placement ini dilakukan oleh pemodal dengan pertimbangan bahwa komitmen dari BCI untuk melakukan penambahan modal ini memungkinkan ENRG untuk segera memperoleh dana hasil pelaksanaan private placement.
Private placement ini akan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp 288 per saham. Dengan begitu, ENRG berpeluang memperoleh dana segar sekitar Rp 338,4 miliar.
Baca Juga: Gelar Private Placement, Energi Mega Persada Akan Terbitkan 1,17 Miliar Saham Baru
Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, sebanyak 70% dana yang diterima oleh ENRG dari private placement setelah dikurangi biaya-biaya terkait untuk kegiatan pengeboran oleh anak usaha ENRG yakni PT Imbang Tata Alam (ITA). Perusahaan ini merupakan operator dan pemegang 100% partisipasi interest di Blok Malacca Strait.
Sementara itu, sekitar 30% dana private placement tersebut akan digunakan sebagai modal kerja ITA untuk membiayai biaya-biaya terkait pengadaan barang dan jasa selain pengadaan barang dan jasa kegiatan pengeboran.
Bentuk penyaluran dana tersebut akan dilakukan dengan skema pemberian pinjaman dari ENRG kepada ITA. Nantinya, dana pengembalian dari ITA dapat digunakan kembali oleh ENRG dan anak-anak usahanya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja pada masa mendatang.
Setelah pelaksanaan private placement, jumlah modal ditempatkan dan modal disetor penuh ENRG akan meningkat menjadi 25.996.230.250 saham atau sebesar Rp 6.896.466.604.000.
Dengan adanya sejumlah saham baru dalam rangka private placement ini, pemegang saham ENRG akan mengalami dilusi kepemilikan saham secara proporsional sebanyak-banyaknya 9,091%.
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, private placement ini akan berdampak positif bagi kelangsungan usaha ENRG. Sebab, aksi korporasi ini dapat menjadi tambahan bagi ekuitas sekaligus memperkuat struktur permodalan perusahaan.
“Struktur modal ENRG menjadi lebih bagus karena Debt to Equity Ratio (DER) menurun, sekaligus bisa menurunkan risiko likuiditas mengingat ekspansi di sektor migas itu bersifat capital intensive,” ungkap dia, Senin (7/7).
Dia menambahkan, dana hasil private placement tersebut dapat menjadi tambahan modal untuk ekspansi di sektor migas yang dijalankan oleh ENRG melalui anak usahanya ITA. Namun, perlu diingat bahwa ekspansi berupa pengeboran migas baru terasa dampaknya setidaknya pada tahun depan.
“Untuk tahun ini prospek ENRG masih sangat bergantung pada pergerakan harga minyak dunia,” imbuhnya.
Wafi pun menyebut saham ENRG dapat dicermati oleh investor dengan target harga di level Rp 380 per saham.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan trading buy saham ENRG dengan support di level Rp 324 per saham dan resistance Rp 354 per saham serta target harga di kisaran Rp 362—Rp 380 per saham.
Selanjutnya: Kebijakan Baru DHE SDA Belum Nendang Kerek Cadangan Devisa, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Kolaborasi Aquviva dan Plasticpay Sediakan Mesin Daur Ulang di Area Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News