Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para trader dan investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa tersenyum lebih lebar. Selasa (4/6) kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik lagi dan mendarat di angka 6.088,79
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, ikut terbang. Indeks LQ45 terdongkrak ke 973,87
Kenaikan dua indeks utama BEI tersebut tidak membawa perubahan penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil, selain urutan mereka. Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Bumi Resources Tbk (BUMI), dan AKR Corporindo Tbk (AKRA) berada di tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,06 kali, 3,45 kali, dan 5,18 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh WSBP, WSKT, INDY, PTBA, BBNI, BJBR, dan BBTN.
Kenaikan menanjak IHSG kemarin mendorong ke atas enam saham penghuni daftar LQ45 dengan PER terkecil. Saham-saham yang beruntung itu adalah SRIL, BUMI, WSKT, WSPB, INDY, dan PTBA.
Pada hari yang sama, hanya tiga saham turun harga. Mereka adalah AKRA, BBNI, dan BBTN. Sedangkan satu-satunya saham dalam daftar ini yang tidak mengalami perubahan harga adalah saham BPD Jabar dan Banten Tbk (BJBR).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News