Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan bunga acuan Bank Indonesia sebesar 0,25% Rabu (30/5) masih berefek negatif terhadap bursa saham sehari setelahnya. Kamis (31/5) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 27.47 poin (-0.46%) sebelum ditutup di angka 5,983.59.
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut suram. Turun 9.89 poin menuju 953.59; indeks LQ45 longsor sedalam 1.03%.
RTI mencatat Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Waskita Karya (WSKT) menempati tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,47 kali, 5,15 kali, dan 5,17 kali. Posisi selanjutnya masih diisi oleh AKRA, INDY, PTBA, SRIL, BJBR, BBNI, dan PGAS.
Anjlok lumayan dalam, penurunan IHSG kemarin menyeret turun tiga saham penghuni daftar LQ45 dengan PER terkecil. Saham-saham yang bernasib nahas itu adalah BPD Jabar dan Banten (BJBR), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Pada hari yang sama, saham yang naik harga justru lebih banyak, yaitu enam saham. Mereka adalah Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan AKR Corporindo Tb k (AKRA), Indika Energy Tbk (INDY), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Satu-satunya saham yang kemarin tidak mengalami perubahan harga adalah Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News