Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kemarin (23/7) berakhir ceria. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia naik 43,01 poin (0,73%) sebelum bertengger di angka 5.915,80.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga turut terangkat. Naik sampai 11,80 poin (1,28%), LQ45 mendarat di level 936,97.
Pergerakan indeks utama kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 2,97 kali, 3,19 kali, dan 4,58 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, INDY, WSBP, PTBA, BBTN, BBNI, dan PGAS.
Pergeraan indeks utama kermain membawa sebagian besar, enam saham, penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil naik harga. Mereka adalah BUMI, SRIL, WSKT, Bukit Asam Tbk (PTBA), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sebaliknya, empat saham yang lain, turun harga. Mereka adalah AKR Corporindo Tbk (AKRA), Indika EnergyTbk (INDY), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News