Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan tren penurunan sejak awal 2025. Pada Maret, IKK tercatat sebesar 121,1, turun 5,3 poin dibandingkan Februari yang berada di level 126,4. Sebelumnya, pada Januari, indeks ini sempat menyentuh angka 127,2.
Sebagai catatan, IKK mencerminkan ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan ke depan. Penurunan indeks ini menandakan melemahnya optimisme konsumen, yang bisa mengarah pada meningkatnya pesimisme terhadap prospek perekonomian nasional.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, mengungkapkan penurunan IKK berpotensi menekan kinerja emiten sektor konsumer dan ritel.
Menurutnya, kinerja pendapatan dan laba emiten di sektor tersebut biasanya terdongkrak momen Lebaran yang kali ini jatuh di kuartal I-2025. Namun, tahun ini siklus tersebut tidak terlihat.
Ia menambahkan, jika kinerja di kuartal pertama yang sudah mencakup momen Lebaran sudah melemah, maka kuartal-kuartal selanjutnya berisiko menunjukkan pelemahan lebih dalam. Hal ini menjadi sinyal kurang menggembirakan bagi prospek sektor konsumer dan ritel.
"Saya khawatir di kuartal I-2025 yang ada momen Lebaran saja sudah jelek, bagaimana kuartal-kuartal berikutnya gitu ya. Jadi ini kurang bagus bagi emiten di sektor konsumer maupun ritel," kata Rully di acara Media Day Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Kamis (17/4).
Baca Juga: Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi Kemarin
Rully memperkirakan gerak pasar saham yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dalam rentang 6.000 hingga 6.600 dalam jangka pendek
Selain itu, Rully juga menyoroti tekanan tambahan dari penurunan harga komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel.
Namun, emas menjadi satu-satunya komoditas yang masih menunjukkan performa positif. Oleh karena itu, ia menyarankan investor dan pelaku pasar untuk mulai mencermati saham-saham berbasis emas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
"Dalam jangka pendek, kami masih merekomendasikan untuk mencermati saham yang berkaitan dengan emas," jelasnya.
Baca Juga: Performa Saham di Papan Pengembangan Makin Melaju, Ini Pilihan Rekomendasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News