kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten ritel menanti Puasa & Lebaran


Senin, 15 Mei 2017 / 10:00 WIB
Emiten ritel menanti Puasa & Lebaran


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang Januari hingga Februari 2017, emiten ritel mencatatkan penurunan penjualan. Pada Maret, penjualan membaik dan puncaknya diperkirakan terjadi pada Juni mendatang, seiring momentum bulan puasa, Idul Fitri dan libur sekolah.

Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, penurunan penjualan ritel di awal tahun ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya di tengah kondisi perekonomian domestik yang masih melambat.

Kedua, jumlah hari di bulan Februari lebih sedikit, sehingga mempengaruhi volume penjualan. Ketiga, perayaan Galungan dan Kuningan oleh masyarakat Hindu-Bali dilakukan pada April, bukan Februari. Keempat, curah hujan di Februari tinggi, sehingga menyebabkan banjir di sejumlah daerah dan membuat pelanggan enggan keluar rumah untuk belanja.

Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Menurut David, pada bulan Maret kepercayaan konsumen kembali meningkat. Dengan pulihnya kondisi ekonomi, kinerja emiten ritel diperkirakan membaik pada kuartal kedua tahun ini. "Terutama didorong oleh perayaan lebaran," ungkap dia.

Riska Afriani, Analis OSO Sekuritas, juga sependapat. "Saya memperkirakan kinerja sektor ritel baru terlihat pada kuartal kedua, seiring momentum puasa dan lebaran," ujar dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Daya beli masyarakat juga membaik. Indeks kepercayaan konsumen di April tercatat naik ke 124 dari sebelumnya di level 122. Indeks penjualan ritel Maret juga tumbuh 3,5% lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang turun 4,9%.

Tapi Kepala Riset Koneksi Capital, Alfred Nainggolan memprediksi pertumbuhan sektor ritel tidak begitu besar tahun ini. Prediksi dia sektor ini tumbuh sekitar 8%, dengan asumsi emiten ritel sudah menaikkan harga di rentang 3%5%.

Toko online

Alfred menilai, pertumbuhan penjualan ritel yang flat disebabkan tiga hal. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan. Kedua, kompetisi dengan toko online membuat penjualan emiten di sektor ritel cenderung tergerus. "Masuknya pemain bisnis online terus menggerogoti sektor ritel," ujar Alfred.

Oleh karena itu, dia menyarankan para peritel besar segera melakukan transformasi menjadi toko online. Sebab, dari jajaran toko online ternama saat ini, tidak ada dari peritel besar. Intinya, peritel besar saat ini harus fokus menggarap pasar online.

Ketiga, yang menjadi tantangan sektor ini yaitu biaya sewa tempat. Sewa tempat cukup banyak berkontribusi pada biaya, apalagi sejak moratorium pusat perbelanjaan, kebanyakan pemilik menaikkan sewa. "Ini menjadi tantangan sektor ritel karena dari average selling pice (ASP) tidak memiliki ruang besar," ungkap Alfred.

Meski dibayangi sejumlah tantangan, menurut Riska, sektor ritel masih memiliki peluang untuk tumbuh. Sentimen positifnya, kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dan pulihnya daya beli. "Ketika daya beli masyarakat mulai pulih, maka akan berdampak pada pertumbuhan sektor ritel," tutur Riska.

Dia menyebutkan, pertumbuhan laba mayoritas emiten ritel pada kuartal I-2017 masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan laba tahun sebelumnya. Emiten itu antara lain ACES, RALS, HERO dan RANC. "Hanya beberapa emiten yang mampu meningkatkan pertumbuhan laba lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu AMRT, ERAA, SONA dan KOIN," papar Riska.

Dari awal tahun, rata-rata pertumbuhan 19 saham sektor ritel hanya 2,69%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan IHSG sebesar 7,15%. Dari 19 emiten itu, 10 saham menurun dan 9 mencatatkan kenaikan.

Riska mengemukakan, ECII mencetak kenaikan tertinggi, yakni sebesar 66,67%, diikuti TELE yang tumbuh 33.33%. Adapun koreksi terdalam dicatat SONA dan MPPA, yang masing-masing turun 36,51% dan 36,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×