kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,64   -1,00   -0.11%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten LQ45 turunkan capex, indikasi pasar kurang kondusif?


Kamis, 20 Februari 2020 / 22:00 WIB
Emiten LQ45 turunkan capex, indikasi pasar kurang kondusif?
ILUSTRASI. Beberapa emiten penghuni LQ45 mengalokasikan belanja modal yang lebih rendah tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Setali tiga uang, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, kondisi ekonomi sepanjang kuartal I-2020 memang cukup fluktuatif. Namun, Dessy menyebut masih ada beberapa sektor yang dinilai kebal terhadap isu global, yakni sektor perbankan.

Ditambah hari ini Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,75%. “Ada cut rate sebesar 25 basis points menjadi 4,75% diharapkan mampu menambah gairah di sektor perbankan,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Senada, Aria menilai pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral dapat menjadi momentum bagi emiten perbankan untuk menggenjot kinerja. Suku bunga yang rendah dapat menjadi stimulus untuk melebarkan ekspansi di lini penyaluran kredit dan meringankan bagi konsumen. Selain itu, pemangkasan suku bunga acuan juga menjadi kabar gembira bagi emiten properti.

Baca Juga: Ini rencana emiten semen di tengah kondisi oversupply

Dessy juga menjagokan emiten sektor barang konsumsi (consumer goods) sebagai sektor yang bisa diandalkan tahun ini. Bahkan, dari sisi pasar saham, Dessy menilai saham emiten consumer goods diekspektasikan mampu menjadi penyumbang pertumbuhan utama bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hari ini, IHSG ditutup menguat 0,23% ke level 5.942,487. Namun secara year-to-date, IHSG telah tergerus 5,67%.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyebut, mewabahnya virus corona menjadi salah satu biang kerok dari kemerosotan IHSG. Namun, investor bisa mengambil hikmah dari pelemahan indeks ini yakni dengan membeli saham dengan valuasi yang cukup murah dan menarik. “Sehingga ini menarik untuk melakukan akumulasi beli,” kata dia.

Namun, seiring dengan ditemukannya obat atau penyembuh virus tersebut maka perlahan indeks pasar saham domestik akan kembali pulih.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Menggarap Pembangkit Hijau

Aria merekomendasikan beli saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di harga Rp 1.120 per saham dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di harga Rp 560 per saham.

Sementara itu, Dessy bilang investor sudah bisa mulai mencermati saham-saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×