kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Emiten gencar cari investor strategis


Jumat, 09 Mei 2014 / 08:03 WIB
Emiten gencar cari investor strategis
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Bekasi & Bogor Hari Ini 16/12/2022, Biaya Perpanjang SIM Murah


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menjelang pertengahan tahun 2014, sejumlah emiten menggelar aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Yang paling gres adalah rencana PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menerbitkan 79,43 juta saham baru dengan target dana segar senilai Rp 675,35 miliar dari aksi private placement itu.

Di dalam prospektus yang terbit, Kamis (8/5), manajemen SUPR menerangkan, akan mengalokasikan dana hasil penerbitan saham baru tersebut untuk pengembangan usaha dan modal kerja.

Selain SUPR, sejumlah emiten juga bersiap menggelar private placement. Sebut saja PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) yang mengincar dana segar Rp 336 miliar dari pelepasan 96 juta saham kepada investor strategis. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) juga akan melepas 116,91 juta saham baru dengan target perolehan Rp 93,53 miliar (lihat tabel).

WINS akan menggunakan dana tersebut untuk pembelian kapal baru. Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengingatkan investor untuk mencermati harga pelaksanaan private placement sejumlah emiten itu. Jika harganya di atas harga pasar, efeknya akan mengerek harga saham ke atas dan ini membawa efek positif, meski kepemilikan investor bakal terdilusi.

Contoh, harga placement MAIN yang sebesar Rp 3.500 per saham. Tawaran tersebut 14,57% lebih tinggi dari harga MAIN, kemarin, sebesar Rp 3.055 per saham. Lain halnya dengan SUPR yang menetapkan harga saham baru sebesar Rp 8.502. Sementara, harga pasarnya kini sudah di Rp 8.800. Bisa jadi, investor tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Bahkan, kata William, ini cenderung akan menekan harga saat ini. Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai, emiten akan diuntungkan jika memperoleh investor strategis yang mau membeli di harga premium. Aksi pencarian dana seperti ini juga tak memberatkan, jika dibandingkan mencari utang bank atau menerbitkan surat utang (obligasi).

Kepala Riset Recapital Securities, Akhmad Nurcahyadi bilang, tujuan penggunaan dana juga harus diperhatikan. Jika dialokasikan untuk belanja modal tentu hasilnya akan positif. Alhasil, meski terdilusi, investor akan mendapatkan untung dari pertumbuhan kinerja emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×