kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Emiten Dairy Cetak Laba Bervariatif di Tahun 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 05 Maret 2025 / 19:46 WIB
Emiten Dairy Cetak Laba Bervariatif di Tahun 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Teh kemasan Teh Kotak produksi PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ULTJ.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dairy atau produsen susu mencatatkan kinerja yang bervariasi dari pos laba bersih di sepanjang tahun 2024.

Misalnya, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)  yang mencatatkan laba Rp 1,13 triliun di tahun 2024, atau turun 2,79% dibandingkan posisi tahun 2023 sebesar Rp 1,16 triliun.

Sementara itu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) mencatatkan laba sebesar Rp 1,51 triliun di tahun lalu, melesat 22,35% bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,24 triliun.

Baca Juga: Penjualan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ) Naik 6,88% di 2024

Dari segi top line, kedua perusahaan tercatat mengalami kenaikan. ULTJ melaporkan kenaikan penjualan 6,88% menjadi Rp 8,87 triliun. Sementara itu, CMRY membukukan penjualan bersih sebesar Rp 9,02 triliun atau meningkat 16,11%.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo  mengatakan pertumbuhan penjualan yang berbeda ini menjadi faktor penyebab labanya bervariatif. 

 

"Di samping itu, bobot segmen penjualan makanan CMRY yang lebih besar menjadi faktor pendorong kinerja top line tumbuh signifikan," kata Azis kepada Kontan, Rabu (5/3).

Azis mengatakan prospek kedua emiten tersebut ke depan sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

Jika penjualan tidak mengalami peningkatan, maka laba perusahaan dapat tertekan, terutama karena adanya kenaikan cukai pada minuman berpemanis, yang turut menambah beban biaya. 

Namun, bulan Ramadan dan Lebaran berpotensi menjadi momentum pertumbuhan bagi emiten ini.

Baca Juga: Laba Cimory (CMRY) di Tahun 2024 Naik 22,36% Menjadi Rp 1,51 Triliun

Pergerakan harga sahamnya pun akan sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Jika kinerja terus membaik, maka harga sahamnya juga berpotensi menguat. 

Azis menilai bahwa dengan pertumbuhan laba yang signifikan, CMRY memiliki peluang untuk mengalami peningkatan harga saham.

Dihubungi terpisah, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi  menerangkan perbedaan pertumbuhan laba bersih antara kedua emiten ini dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan yang cukup kontras, dengan ULTJ tumbuh 6,88% dan CMRY naik 16,11%. 

Jika melihat lebih rinci pada pendapatan CMRY, seluruh segmen baik produk olahan susu maupun makanan konsumsi menunjukkan pertumbuhan yang solid.

Baca Juga: Penyerapan Lambat, Cimory (CMRY) Baru Habiskan Dana IPO Rp 1,37 Triliun

Sementara itu, ULTJ masih mencatatkan pertumbuhan di segmen minuman, tetapi mengalami penurunan di segmen makanan.

Selain itu, efisiensi biaya dan efektivitas promosi juga menjadi faktor yang menyebabkan perbedaan signifikan dalam laba bersih kedua emiten. 

Misalnya, untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,88%, ULTJ meningkatkan biaya iklannya hingga 73,25%

"Sedangkan CMRY dengan pertumbuhan pendapatan double digit, biaya iklan hanya naik 45,55%," kata Imam kepada Kontan, Rabu (5/3).

Imam menjelaskan prospek emiten dairy ke depannya akan terpapar sejumlah sentimen positif. 

Dari sisi industri, masih terdapat peluang pertumbuhan konsumsi susu per kapita di Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, konsumsi susu per kapita Indonesia masih tertinggal, yakni 16,3 kg per tahun, sementara Thailand berada di angka 28,8 kg, Filipina 29,3 kg, dan Malaysia bahkan mencapai 42,5 kg per tahun. 

Dengan bonus demografi yang besar serta meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat pasca-pandemi, permintaan terhadap produk susu berpotensi terus meningkat.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah juga dapat menjadi katalis positif bagi emiten susu UHT, karena program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, termasuk melalui konsumsi susu UHT.

Baca Juga: Catat Laba Tertinggi di Antara Emiten Susu, Intip Rekomendasi Saham Cimory (CMRY)

Ia juga merinci, untuk prospek ULTJ, meskipun kinerjanya pada 2024 kurang memuaskan, ada peluang perbaikan pada 2025. 

Hal ini didorong oleh beroperasinya Distribution Center (DC) pada akhir kuartal IV-2024 hingga kuartal I-2025, serta fasilitas produksi yang ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal III-2025, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi.

Sementara itu, CMRY diperkirakan dapat mempertahankan kinerjanya melalui berbagai inovasi produk.

Rekomendasi Saham

Dengan profitabilitas yang solid dan keunggulan kompetitif yang kuat, Imam merekomendasikan saham CMRY dengan target jangka menengah di Rp 5.000 per saham

Sementara itu, Azis merekomendasikan hold untuk saham CMRY dengan target harga Rp 5.050 per saham.

Selanjutnya: Akan Garap 7 PSN, Pertamina: Untuk Capai Target Ketahanan dan Swasembada Energi

Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×