Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi industri, masih terdapat peluang pertumbuhan konsumsi susu per kapita di Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, konsumsi susu per kapita Indonesia masih tertinggal, yakni 16,3 kg per tahun, sementara Thailand berada di angka 28,8 kg, Filipina 29,3 kg, dan Malaysia bahkan mencapai 42,5 kg per tahun.
Dengan bonus demografi yang besar serta meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat pasca-pandemi, permintaan terhadap produk susu berpotensi terus meningkat.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah juga dapat menjadi katalis positif bagi emiten susu UHT, karena program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, termasuk melalui konsumsi susu UHT.
Baca Juga: Catat Laba Tertinggi di Antara Emiten Susu, Intip Rekomendasi Saham Cimory (CMRY)
Ia juga merinci, untuk prospek ULTJ, meskipun kinerjanya pada 2024 kurang memuaskan, ada peluang perbaikan pada 2025.
Hal ini didorong oleh beroperasinya Distribution Center (DC) pada akhir kuartal IV-2024 hingga kuartal I-2025, serta fasilitas produksi yang ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal III-2025, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi.
Sementara itu, CMRY diperkirakan dapat mempertahankan kinerjanya melalui berbagai inovasi produk.
Rekomendasi Saham
Dengan profitabilitas yang solid dan keunggulan kompetitif yang kuat, Imam merekomendasikan saham CMRY dengan target jangka menengah di Rp 5.000 per saham
Sementara itu, Azis merekomendasikan hold untuk saham CMRY dengan target harga Rp 5.050 per saham.
Selanjutnya: Akan Garap 7 PSN, Pertamina: Untuk Capai Target Ketahanan dan Swasembada Energi
Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News