kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.339   16,00   0,10%
  • IDX 6.639   107,32   1,64%
  • KOMPAS100 968   15,13   1,59%
  • LQ45 758   10,82   1,45%
  • ISSI 205   3,73   1,86%
  • IDX30 394   5,08   1,30%
  • IDXHIDIV20 477   8,92   1,91%
  • IDX80 110   1,67   1,54%
  • IDXV30 114   2,70   2,43%
  • IDXQ30 130   1,80   1,41%

Emiten Dairy Cetak Laba Bervariatif di Tahun 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 05 Maret 2025 / 19:46 WIB
Emiten Dairy Cetak Laba Bervariatif di Tahun 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Teh kemasan Teh Kotak produksi PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ULTJ.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dairy atau produsen susu mencatatkan kinerja yang bervariasi dari pos laba bersih di sepanjang tahun 2024.

Misalnya, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)  yang mencatatkan laba Rp 1,13 triliun di tahun 2024, atau turun 2,79% dibandingkan posisi tahun 2023 sebesar Rp 1,16 triliun.

Sementara itu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) mencatatkan laba sebesar Rp 1,51 triliun di tahun lalu, melesat 22,35% bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,24 triliun.

Baca Juga: Penjualan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ) Naik 6,88% di 2024

Dari segi top line, kedua perusahaan tercatat mengalami kenaikan. ULTJ melaporkan kenaikan penjualan 6,88% menjadi Rp 8,87 triliun. Sementara itu, CMRY membukukan penjualan bersih sebesar Rp 9,02 triliun atau meningkat 16,11%.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo  mengatakan pertumbuhan penjualan yang berbeda ini menjadi faktor penyebab labanya bervariatif. 

 

"Di samping itu, bobot segmen penjualan makanan CMRY yang lebih besar menjadi faktor pendorong kinerja top line tumbuh signifikan," kata Azis kepada Kontan, Rabu (5/3).

Azis mengatakan prospek kedua emiten tersebut ke depan sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

Jika penjualan tidak mengalami peningkatan, maka laba perusahaan dapat tertekan, terutama karena adanya kenaikan cukai pada minuman berpemanis, yang turut menambah beban biaya. 

Namun, bulan Ramadan dan Lebaran berpotensi menjadi momentum pertumbuhan bagi emiten ini.

Baca Juga: Laba Cimory (CMRY) di Tahun 2024 Naik 22,36% Menjadi Rp 1,51 Triliun

Pergerakan harga sahamnya pun akan sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Jika kinerja terus membaik, maka harga sahamnya juga berpotensi menguat. 

Azis menilai bahwa dengan pertumbuhan laba yang signifikan, CMRY memiliki peluang untuk mengalami peningkatan harga saham.

Dihubungi terpisah, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi  menerangkan perbedaan pertumbuhan laba bersih antara kedua emiten ini dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan yang cukup kontras, dengan ULTJ tumbuh 6,88% dan CMRY naik 16,11%. 

Jika melihat lebih rinci pada pendapatan CMRY, seluruh segmen baik produk olahan susu maupun makanan konsumsi menunjukkan pertumbuhan yang solid.

Baca Juga: Penyerapan Lambat, Cimory (CMRY) Baru Habiskan Dana IPO Rp 1,37 Triliun

Sementara itu, ULTJ masih mencatatkan pertumbuhan di segmen minuman, tetapi mengalami penurunan di segmen makanan.

Selain itu, efisiensi biaya dan efektivitas promosi juga menjadi faktor yang menyebabkan perbedaan signifikan dalam laba bersih kedua emiten. 

Misalnya, untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,88%, ULTJ meningkatkan biaya iklannya hingga 73,25%

"Sedangkan CMRY dengan pertumbuhan pendapatan double digit, biaya iklan hanya naik 45,55%," kata Imam kepada Kontan, Rabu (5/3).

Imam menjelaskan prospek emiten dairy ke depannya akan terpapar sejumlah sentimen positif. 



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×