kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Emiten BUMN di Tengah Sentimen Pilpres, Dividen dan Utang, Cermati Saham Berikut Ini


Senin, 08 Januari 2024 / 22:32 WIB
Emiten BUMN di Tengah Sentimen Pilpres, Dividen dan Utang, Cermati Saham Berikut Ini
ILUSTRASI. Foto montase pergerakan harga saham pada layar digital di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (4/1/2024) . KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Sentimen Utang BUMN

Selain sejumlah sentimen di atas, posisi utang BUMN masih akan menjadi perhatian pelaku pasar. Alfred bilang, beban utang akan menjadi isu yang signifikan memengaruhi kinerja saham BUMN. "Oleh sebab itu, keberhasilan restrukturisasi akan menjadi sentimen penting bagi harga sahamnya," kata Alfred.

Secara rasio, investor masih perlu mewaspadai BUMN Karya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). "Apalagi secara profitabilitas mereka masih belum sustain," imbuh Alfred.

Di antara konstituen IDX BUMN20, Cheril melihat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi yang paling riskan.

Lantaran memiliki Debt to Equity Ratio (DER) yang besar, namun porsi cash yang kecil, bahkan kurang dari 10%. Di luar IDX BUMN20, GIAA secara permodalan masih rugi, tapi dalam perjalanan menuju profitabilitas.

"Secara kinerja sudah menunjukkan perbaikan yang signifikan baik dari sisi volume penerbangan, efisiensi dan strategi pemasaran," kata CherilĀ 

Equity Analyst & Economist KGI Sekuritas Indonesia Rovandi mengamini masalah utang masih menjadi kendala bagi sejumlah BUMN, terutama BUMN Karya seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan WIKA. Kondisi ini membawa preseden negatif bagi saham-saham lainnya.

Baca Juga: Papan Akselerasi Beda Arah dengan IHSG, Ini Rekomendasi Saham Jika Ingin Spekulasi

Sebagai pilihan investasi, Rovandi masih menyarankan untuk hati-hati terhadap saham infrastruktur. Investor bisa melirik saham BUMN dari perbankan, tambang dan energi seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Cheril ikut menjagokan saham BRIS mempertimbangkan prospek kinerja keuangan, ekspektasi dividen dan valuasi. Pilihan lainnya datang dari sektor infratruktur telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Cheril menyematkan rekomendasi buy untuk BRIS (target harga Rp 2.200, stoploss: Rp 1.800), TLKM (target harga Rp 4.200 dan stoploss Rp 3.700), dan JSMR (target harga Rp 5.300 dan stoploss Rp 4.500).

Sedangkan Alfred merekomendasikan TLKM (target harga Rp 4.850), BBRI (Rp 6.575), BBNI (6.475), ELSA (Rp 510), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dengan target harga Rp 1.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×