kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Emiten Batubara Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan, Cek Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 06 Maret 2025 / 22:12 WIB
Emiten Batubara Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Foto udara alat berat memuat batubara di tempat penampungan tepi Sungai Batanghari, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (20/6/2024). Mayoritas emiten memasang target optimistis dengan mengerek volume produksi dan penjualan batubara dalam panduan tahun 2025.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Di tengah optimisme sejumlah emiten yang mengerek volume produksi dan penjualan, Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas mengingatkan sejumlah katalis yang bisa menjadi pemberat kinerja pada 2025.

Prospek batubara masih bisa tertekan dalam jangka pendek, mengingat di pasar global, China dan India masih memiliki stok yang cukup besar.

Faktor pemberat jangka pendek lainnya bisa datang dari penerapan kebijakan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk ekspor dan penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) 100%. Namun, dalam jangka menengah, prospek batubara masih punya harapan.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ANTM dan HRTA, Setelah Bullion Bank Resmi Hadir

"Fenomena La Niña dapat meningkatkan permintaan energi, terutama di negara-negara Asia yang mengandalkan pembangkit listrik tenaga batubara untuk menghadapi peningkatan konsumsi listrik," ungkap Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas.

Dari sisi harga komoditas global, batubara sempat tertekan hingga turun ke bawah level psikologis US$ 100 per ton. Namun, harga batubara saat ini kembali mendaki ke level US$ 104,10 per ton. Kondisi ini mencerminkan adanya perbaikan sentimen secara jangka pendek.

"Namun, kami menilai kenaikan ini masih perlu dikonfirmasi oleh tren permintaan global, mengingat persediaan batubara di pasar utama masih tinggi," imbuh Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas.

Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menambahkan, dalam jangka pendek pelaku pasar akan lebih fokus mencermati sentimen dari pergerakan harga batubara global. Sukarno melihat, laju harga batubara masih tertahan oleh kondisi kelebihan pasokan (oversupply). 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Perdagangan Selasa (4/3)

Sukarno menaksir harga batubara saat ini akan menguji level resistance US$ 105 per ton. Jika berhasil ditembus, maka harga batubara berpotensi melaju ke level US$ 110 per ton.

Pelaku pasar bisa memanfaatkan momentum penguatan harga batubara dengan tetap selektif memilih sahamnya. Sukarno menjagokan saham AADI dengan strategi trading buy untuk target harga Rp 7.225 per saham. 

Sukarno juga memilih saham PTBA dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga masing-masing di level Rp 2.700 dan Rp 810 per saham. Sedangkan Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas menyarankan strategi long-term accumulation.

Baca Juga: Sepekan Dana Asing Kabur Rp 8 Triliun, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/2)

Strategi itu bisa menjadi pertimbangan investor untuk memanfaatkan volatilitas harga saham batubara agar masuk di valuasi yang menarik. Sebagai pilihan jangka panjang, Henan Putihrai Sekuritas menjagokan saham PT Pertrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). 

 

Selanjutnya: Wall Street Dibuka Terkoreksi Kamis (6/3), Saham Chipmaker Anjlok

Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×