kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

Ekspansi Bisnis di Luar Pulau Jawa, Begini Rekomendasi Para Analis untuk Saham ACES


Senin, 21 Juli 2025 / 19:58 WIB
Ekspansi Bisnis di Luar Pulau Jawa, Begini Rekomendasi Para Analis untuk Saham ACES
ILUSTRASI. Gerai peralatan dan perlengkapan rumah tangga Azko.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Demi mendongkrak kinerja, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) terus menggenjot ekspansi toko baru, termasuk merambah pasar di luar Pulau Jawa.

Namun, strategi ini dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama terkait proses rebranding dan tekanan margin akibat diskon dan biaya logistik.

Baca Juga: Laju IHSG Ditopang Saham Konglomerasi, Simak Proyeksi dan Rekomendasi, Selasa (22/7)

Untuk tahun 2025, ACES mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/CapEx) sebesar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar. Hingga akhir Maret 2025, realisasi CapEx telah mencapai Rp43,55 miliar.

Dana ini akan digunakan untuk membuka 25–30 toko baru serta pengembangan konsep toko yang lebih solutif, inspiratif, dan berorientasi pada pelanggan.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Jocelyn Santoso menilai, ACES sebagai salah satu pilihan defensif di sektor ritel di tengah lemahnya sentimen konsumen.

Hal ini karena ACES menyasar segmen menengah ke atas, yang relatif lebih stabil. Perusahaan mencatat penjualan sebesar Rp3,6 triliun sepanjang Januari–Mei 2025.

“Kami memperkirakan kinerja ACES membaik pada Juni 2025, didorong oleh program Boom Sale dan kontribusi toko baru di Palu,” ujar Jocelyn dalam risetnya, Minggu (22/6).

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Kembali Menguat pada Selasa (22/7), Cek Rekomendasi Sahamnya

Ia juga menyambut baik strategi ekspansi di luar Jawa karena dinilai dapat mendukung pemulihan pertumbuhan penjualan toko yang sama (same store sales growth/SSSG) pada paruh kedua 2025.

 

Analis Bahana Sekuritas, Laras Nadira, juga menyoroti peran Boom Sale yang digelar pada 28 Mei–24 Juni 2025 sebagai pendorong kinerja penjualan semester I-2025, khususnya untuk bulan Juni. ACES dinilai menerapkan strategi diskon yang selektif melalui anak usahanya, AZKO.

Misalnya, produk bernilai tinggi seperti tangga lipat multifungsi Krisbow dan kipas angin dinding 18 inci Krisbow diberi diskon ringan, sementara produk seperti lampu lantai Eglare mengalami penurunan harga signifikan, dari Rp599.000 menjadi Rp399.000.

“Ini menunjukkan strategi campuran: mempertahankan margin pada produk premium, tetapi tetap menarik pembeli melalui diskon besar pada produk tertentu,” ungkap Laras.

Baca Juga: Intip Prospek Saham Aspirasi Hidup (ACES) Usai Tebar Dividen

Selain itu, ACES juga meningkatkan visibilitas promosi dengan memanfaatkan ruang publik seperti halte bus dan stasiun, serta berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Strategi ini bertujuan memperkuat brand awareness dan menarik traffic ke toko.

Namun, strategi tersebut bukannya tanpa risiko. Biaya iklan yang meningkat dan pemberian diskon dinilai dapat menekan margin laba kotor (gross profit margin/GPM) dalam jangka pendek, meskipun volume penjualan meningkat.

Analis Indo Premier Sekuritas Andrianto Saputra dan Nicholas Bryan menambahkan bahwa lemahnya pertumbuhan SSSG sepanjang tahun 2025 sebagian disebabkan oleh proses rebranding, terutama di wilayah Jawa yang merupakan pasar utama ACES. Di sisi lain, persaingan di Jawa dinilai lebih ketat dibandingkan luar Jawa.

“Kami melihat GPM FY25F kemungkinan tertekan akibat intensitas promosi dan lonjakan biaya logistik,” tulis keduanya dalam riset pada Kamis (17/7).

Biaya pengiriman tercatat meningkat 81% secara tahunan (year-to-date/YTD), dipicu oleh naiknya premi asuransi dan tarif pengiriman di tengah ketegangan geopolitik global.

Baca Juga: Aspirasi Hidup (ACES) Tuai Berkah Peningkatan Pelanggan Selama Periode Libur Sekolah

Dengan berbagai faktor tersebut, Indo Premier merevisi turun proyeksi laba bersih ACES tahun 2025 menjadi Rp797 miliar, seiring asumsi penurunan SSSG dan GPM.

Terkait rekomendasi saham, Jocelyn (Maybank) memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp750 per saham.

Laras (Bahana) menyarankan tahan (hold) dengan target Rp550 per saham. Sementara Andrianto dan Nicholas (Indo Premier) merekomendasikan beli dengan target harga Rp710 per saham.

Selanjutnya: Buffett Jual Saham Bank of America, Beli Saham Monster yang Naik 1.700% Sejak 2011

Menarik Dibaca: Kenali Masalah Urologi Pria Lewat Gejala dan Solusinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×