Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis ke depan rupiah bisa menguat kembali. Hal ini setelah beberapa hari terakhir kurs rupiah terhadap US dollar mengalami pelemahan.
Doddy Zulverdy, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI bilang optimisme penguatan rupiah ini didukung oleh perbaikan ekonomi domestik. "Seharusnya rupiah dapat menguat kembali setelah proses koreksi di pasar keuangan global mereda," kata Doddy kepada Kontan.co.id, Rabu (21/2).
Di sisi domestik, cukup banyak faktor positif yang dapat menopang stabilitas rupiah, antara lain pertumbuhan ekonomi yang berada dalam tren membaik pada kuartal IV 2017 yakni tumbuh 5,19%.
Selain itu, laju inflasi rendah yaitu 3,25% per Januari 2018. Defisit anggaran juga terkendali pada 2017 lalu sebesar 1,7% terhadap produk domestik bruto. Cadangan devisa cukup besar per Januari 2018 mencapai US$ 132 miliar cukup untuk impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama lebih dari delapan bulan.
Kepercayaan pasar juga membaik dengan dinaikkannya peringkat utang oleh Fitch Ratings pada Desember 2017 dan JCRA pada Februari 2018.
Agar menjaga stabilitas rupiah, pemerintah harus bisa mempertahankan momentum pemulihan ekonomi, mengendalikan inflasi dan mengendalikan neraca pembayaran. Untuk itu, BI tetap akan menerapkan stance kebijakan moneter sejalan dengan sasaran inflasi 3,5% sampai 1% dan mengendalikan defisit transaksi berjalan di bawah 3%.
Jika terjadi fluktuasi rupiah yang tidak sesuai dengan nilai fundametalnya, maka BI akan melakukan langkah stabilitasi dengan menggunakan cadangan devisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News