kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Eka Sari Lorena Transport (LRNA) Dihantam Tantangan Berat, Begini Rekomendasi Analis


Kamis, 26 Juni 2025 / 19:56 WIB
Eka Sari Lorena Transport (LRNA) Dihantam Tantangan Berat, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pegawai Mercedes-Benz Indonesia berjalan disamping 12 armada bus yang telah diserah terimakan oleh Mercedes-Benz kepada Lorena jelang mudik lebaran di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (6/6/2017). PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) tengah berjuang keras menghadapi berbagai tantangan berat di industri transportasi darat berbasis bus.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Merujuk laporan keuangan, per kuartal I-2025 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi LRNA masih minus Rp 2,01 miliar. 

Dihubungi terpisah, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai, peluang LRNA untuk memulihkan kinerja keuangannya dalam waktu dekat masih cukup berat.

Sebab, tantangan yang dihadapi LRNA sudah menjadi isu struktural di industri transportasi darat. Tidak hanya LRNA saja yang mengalami perlambatan kinerja, tetapi juga perusahaan-perusahaan otobus lainnya. Alhasil, diperlukan peran serta pemerintah untuk membantu sektor tersebut bangkit kembali.

Rianta sendiri juga mengaku, sejauh ini belum ada stimulus dari pemerintah untuk meringankan beban industri transportasi darat, termasuk bagi perusahaan otobus seperti LRNA.

Baca Juga: Organda: Tiket Bus AKAP Lebaran 2025 Masih Banyak Tersedia

Terlepas dari itu, Wafi menyebut strategi LRNA untuk fokus ke angkutan bus jarak dekat cukup menarik, mengingat permintaan layanan transportasi umum untuk commuting cukup tinggi dan relatif lebih tahan terhadap perubahan makroekonomi.

"Kolaborasi dengan sister company di bidang kargo juga bisa menjadi alternatif meski dampaknya kemungkinan baru terasa dalam jangka panjang," kata dia, Kamis (26/6).

Wafi menyarankan investor untuk wait and see terhadap saham LRNA.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga merekomendasikan wait and see saham LRNA dengan support di level Rp 130 per saham dan resistance di level Rp 144 per saham.

Pada penutupan perdagangan Kamis (26/6), saham LRNA bertengger di level Rp 135 per saham atau turun 0,74% dibandingkan hari sebelumnya. Sejak awal tahun, saham LRNA merosot 17,18% year to date (ytd).

Selanjutnya: BRI Hormati Proses Hukum Terkait Pemeriksaan Catur Budi Harto oleh KPK

Menarik Dibaca: Tangsel Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Besok (27/6) di Banten Selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×