kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Dwi Aneka pailit, perlu sinergi mengawasi emiten


Rabu, 22 November 2017 / 21:36 WIB
Dwi Aneka pailit, perlu sinergi mengawasi emiten


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Status pailit yang kita dialami PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) menjadi momentum bagi pihak regulator untuk mendorong emiten agar lebih terbuka kepada publik. Hal ini jadi salah satu upaya untuk melindungi investor, terutama investor ritel.

Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, baik investor dan regulator, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisa memetik pelajaran dari putusan pailit yang diberikan kepada DAJK, dan sebelumnya kepada PT Citra Mahardika Nusantara Corpora Tbk (CPGT).

"Investor jadi harus lebih memperhatikan laporan keuangan dan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh emiten. Sementara regulator harus bisa mendorong emiten untuk melaporkan segala informasi terkait kinerja mereka kepada publik," paparnya kepada KONTAN, Rabu (22/11).

Walau BEI dan OJK telah mewajibkan para emiten yang berstatus terbuka untuk melaporkan kinerja dan informasi terkait usaha mereka kepada publik, Alfred menilai, baru sekitar 10% sampai 15% dari 500 emiten yang terdaftar di bursa yang sudah aktif melakukan ini. Sementara sisanya harus dipaksa oleh BEI untuk melaporkan kinerja dan juga menyelenggarakan paparan publik sebagai sarana informasi ke investor.

Meski secara rata-rata emiten di bursa menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, bukan berarti tak ada emiten di BEI yang kesehatan keuangannya mengkhawatirkan. Para analis dari sekuritas yang bertugas memperhatikan kinerja para emiten ini memiliki keterbatasan tenaga dan biaya. Untuk itu, Alfred melihat perlu ada sinergi baik dari regulator, sekuritas, dan media untuk mengawasi perusahaan yang sudah melantai di bursa.

"Sehingga ketiga lembaga ini bisa mengawasi kinerja lebih dari 500 emiten yang sudah terdaftar di bursa agar tak ada lagi investor yang merugi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×