kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dunia hadapi pelemahan ekonomi, pergerakan IHSG sejalan bursa global dan regional


Rabu, 01 April 2020 / 20:39 WIB
Dunia hadapi pelemahan ekonomi, pergerakan IHSG sejalan bursa global dan regional
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah setelah turun 1,61% ke level 4.466,04 pada perdagangan Rabu (1/4/2020).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah setelah turun 1,61% ke level 4.466,04 pada perdagangan Rabu (1/4). Pergerakan ini sejalan dengan bursa saham lain di regional maupun global.

Pada hari ini, indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok 4,50% dan indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 2,19%. Begitu juga dengan Shanghai Composite Index di China yang tekoreksi 0,57% dan STI di Singapura yang turun 1,65%.

Pada perdagangan Selasa (31/3), bursa saham di Amerika Serikat (AS) juga ditutup di zona merah. Sebut saja indeks Dow Jones yang merosot 1,84%, S&P 500 Index turun 1,60%, dan Nasdaq yang terkoreksi 0,95%.

Baca Juga: IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan Kamis (2/4)

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan, sebenarnya pergerakan IHSG tak selalu sejalan dengan bursa regional dan global. Namun, menurut dia, kondisi saat ini membuat pergerakan bursa-bursa saham senantiasa beriringan.

"Kondisi yang dialami sekarang adalah sama, yakni sama-sama mengalami pelemahan ekonomi yang diakibatkan oleh merebaknya virus corona," tutur dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/4).

Terlebih lagi, menurut Hariyanto, hasil survei IHS Markit yang dirilis Rabu (1/4) menunjukkan, indeks manajer pembelian atau Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur Indonesia turun ke level kontraksi di 45,3 pada Maret 2020, dari level 51,9 pada Februari.

Alhasil, pelaku pasar mempertimbangkan kondisi tersebut untuk membuat keputusan investasinya. Stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah Indonesia juga hanya dapat mengurangi, bukan menghilangkan dampak pelemahan ekonomi akibat merebaknya virus corona.

Baca Juga: IHSG malah turun setelah Jokowi umumkan stimulus, begini penjelasan analis

Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi menambahkan, para investor juga khawatir dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus terdepresiasi. Berdasarkan data Bloomberg, per Rabu (1/4), kurs rupiah sudah mencapai Rp 16.450 per dolar AS atau melemah lebih dari 18% dibandingkan awal 2020.

Ke depannya, Lucky melihat IHSG masih akan berada dalam tren penurunan. Kondisi yang dapat membuat IHSG rebound adalah terkendalinya penyebaran virus corona, baik di Indonesia maupun belahan dunia lainnya.

Baca Juga: Penambahan Rp 405 triliun di APBN untuk tangani Covid-19 belum mampu ungkit IHSG

"Karena kekhawatiran investor masih ke penanganan outbreak ini,"ungkap Lucky. Sejauh ini,  Bahana Sekuritas memprediksi, IHSG bisa berada di level 5.650 pada akhir 2020.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020 hingga Rabu (1/4), IHSG telah merosot 29,11%. IHSG berada di posisi keempat indeks dengan penurunan terdalam di Asia Tenggara, setelah indeks PSEi Filipina yang anjlok 30,80%, SETi Thailand 29,86%, dan VN-Index Vietnam 29,22%. Setelah IHSG, ada STI Singapura yang turun 24,39% dan FTSE BM Malaysia yang terkoreksi 16,75%.

Baca Juga: 10 saham berkapitalisasi besar ini jadi pemberat IHSG di kuartal I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×